BRUSSEL -- Tujuh negara Uni Eropa membentuk sebuah 'klub' untuk memproduksi drone tempur militer mulai tahun 2020.
Skema pembentukan itu disepakati di Brussels, Selasa (19/11), pada
pertemuan Badan Pertahanan Eropa (EDA), lembaga think tank pertahanan
dan mencakup Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia dan
Spanyol.
Menteri Pertahanan dari Kelompok-Tujuh itu menandatangani "letter of
intent" yang menugaskan EDA untuk menyusun studi tentang produksi
bersama drone Medium Altitude Long Endurance (MALE), yang dapat digunakan untuk menyerang sasaran militer atau untuk pengawasan kapal migran di laut Mediterania.
Dalam siaran persnya, EDA mengatakan bahwa "tujuan dari komunitas ini
adalah untuk saling bertukar informasi serta untuk mengidentifikasi dan
memfasilitasi kerja sama antara negara-negara anggota yang saat ini
beroperasi atau berencana untuk mengoperasikan RPAS [Remotely Piloted Aircraft Systems]."
Direktur think tank pertahanan Eropa, Claude-France Arnould,
mengatakan, "Mengingat situasi keuangan yang terbatas saat ini, upaya
peningkatan pertahanan harus benar-benar efisien yang berarti dengan
kerjasama dan sinergi."
Pejabat EDA lainnya, Peter Round mengatakan, "Ini merupakan senjata
pertama bagi kami untuk dapat mulai bekerja memproduksi RPAS versi
Eropa."
Menteri pertahanan Prancis , Jean-Yves Le Drian mengatakan, "Jika
Eropa berharap untuk mempertahankan kemampuan strategis, mereka harus
mengumpulkan kapasitas dan kebijakannya dengan cara pragmatis."
Dia menyebut Kelompok-Tujuh itu "klub negara pengguna drone."
Keputusan EDA ini muncul menjelang pertemuan puncak Uni Eropa untuk pertahanan pada Desember mendatang.
Momen ini berdekatan dengan bergabungnya tiga perusahaan pertahanan
Eropa; Dassualt dari Prancis EADS dari Prancis-Jerman, dan Finmeccanica
dari Italia pada Juni lalu untuk memproduksi drone Eropa sesuai dengan
versi mereka sendiri.
Sementara itu, Perancis, Yunani, Italia, Spanyol, Swedia dan Swiss
juga telah bekerja untuk memproduksi drone "Euro-UCAV" bernama nEUROn,
yang berhasil melakukan uji terbang pada bulan Desember 2012.
Perancis juga bekerjasa sama dengan Inggris untuk membuat drone
siluman yang disebut Telemos yang diperkirakan akan terbang tahun 2018.
Untuk aplikasi sipil, Komisi Eropa juga mengembangkan drone
pengawasan wilayah udara sipil Uni Eropa bekerja sama dengan Israel
Aerospace Industries dan sebuah perusahaan yang berbasis di Austria,
Diamond Airborne Sensing.
Kesempatan pertemuan EDA pada Selasa kemarin dimanfaatkan delapan
negara Uni Eropa - Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Perancis,
Italia, Spanyol dan Inggris - untuk membentuk kerja sama berikutnya
dalam proyek "Joint Investment Programme on RPAS for Air Traffic Insertion." Sebuah proyek untuk mengintegrasikan drone dapat terbang bersama pesawat sipil.
Sementara itu, program drone MALE Uni Eropa dirancang untuk bersaing
dengan perusahaan Israel dan AS yang telah meraup keuntungan dari pasar
sekutu seperti Jerman, Perancis, Italia dan Inggris.
Keempat negara itu sudah terlibat secara mendalam dalam penggunaan
drone menyerang target-target di Afghanistan, Afrika dan wilayah-wilayah
konflik lainnya.
Para ahli robotika dan PBB telah menyuarakan keprihatinan tentang proliferasi drone.
Namun, Noel Sharkey, seorang ilmuwan yang bekerja di militer
Inggris, mengatakan tahun lalu bahwa China juga telah mengembangkan
drone MALE, Pterodactyl, untuk tujuan ekspor.
Tapi kekhawatiran itu dinilai berdampak kecil terhadap pasar global
drone, menurut konsultan pertahanan yang berbasis di AS, Teal Group,
yang bernilai 5 miliar euro dan diperkirakan akan mencapai 9 miliar euro
pada 2018.
EDA juga menyerukan "peningkatan kerjasama" oleh negara-negara Uni
Eropa untuk meningkatkan kemampuan drone dalam pengisian bahan bakar
udara-ke-udara, komunikasi satelit dan pertahanan serangan siber.
EDA juga mengingatkan betapa Eropaa sangat bergantung dengan AS dalam berbagai misi militer di Libya dan Mali.
"Operasi Terbaru telah menunjukkan kesenjangan kemampuan penting Eropa di bidang ini [pengisian bahan bakar udara]."
No comments:
Post a Comment