YOGYA - "Jepang sudah menyerah! Jepang sudah
menyerah!" seru sekelompok pejuang Republik Indonesia di tengah ruas
Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, Minggu (24/11/2013) pagi.
Seragam mereka lengkap dari berbagai satuan pejuang. Berbagai jenis
senjata era Perang Dunia 2 tidak lupa dibawa. Mulai dari Luger, Arisaka,
Lee Enfield, Bren MKI, hingga pedang Gunto yang dibawa perwira Jepang.
Cuplikan reka ulang Serbuan Kotabaru tersebut memancing perhatian
para pengunjung Jogja Kreatif #8. Suara dan asap mercon yang dipakai
untuk menguatkan efek pertempuran membuat para pengunjung di paruh barat
Jalan Jenderal Sudirman tampak tertarik.
Adalah komunitas Babad Bandayuda yang pagi itu menyulap car free day
menjadi pertunjukan live perjuangan heroik para pahlawan yang berhasil
merebut kidobutai alias gudang senjata tentara Jepang di Kotabaru.
Menurut anggota komunitas Babad Bandayuda, Guntur Prasojo, kegiatan
tersebut merupakan wujud kecintaan para anggota komunitas terhadap
sejarah.
"Kami mencoba cara yang tidak biasa, yang lebih asyik daripada baca buku atau mengunjungi museum," katanya.
Terdapat berbagai satuan yang mengambil peran dalam reka ulang
peristiwa sejarah itu. Mulai dari Laskar Rakyat, Tentara Genie Pelajar,
Tentara Pelajar, Badan Keamanan Rakyat, Polisi Istimewa, hingga para
perawat medis.
Komunitas tersebut berawal dari 13 orang anggota onthelis alias
pesepda onthel yang berniat mengembangkan lebih jauh kecintaannya pada
sejarah.
Kini, komunitas tersebut anggotanya sekitar 40 orang. Mereka bermarkas di Jl Minggiran 42, Yogyakarta.
Guntur sendiri mengapresiasi acara Jogja Kreatif yang disebutnya
menjadi ajang bagi anak muda Jogja yang dikenal memang kreatif. Selain
itu, ada pula penampilan-penampilan yang menonjolkan nilai-nilai
tradisional. (*)
No comments:
Post a Comment