MOSKOW - Mantan rekanan
Badan Keamanan Nasional atau National Security Agency (NSA), Edward
Snowden kembali memberi bocoran tentang ulah lembaga intelijen Amerika
Serikat (AS) itu. Kali ini, bocorannya adalah tentang aksi peretasan
terhadap lebih dari 50 ribu jaringan komputer di seluruh dunia dengan
menginstal malware yang ditujukan untuk operasi pengawasan dan
mata-mata.
Hal itu terungkap dari berita surat
kabar terbitan Belanda, NRC Handelsblad yang mengutip bocoran dokumen
dari Snowden. Snowden memberikan bocoran dokumen dari tahun 2012
yang
berisi tingkat jaringan pengawasan di seluruh dunia yang dipantau NSA.
Selain meretas 50 ribu jaringan melalui operasi ‘Computer Network
Exploitation’ (CNE), NSA juga menanamkan malware berbahaya ke dalam
jaringan .
Sebagaimana dilansir laman Russian
Today, Minggu (23/11), CNE memungkinkan tindakan dan pengumpulan
intelijen melalui jaringan komputer dengan mengeksploitasi data yang
dikumpulkan dari sistem informasi target atau musuh. Setelah komputer
telah terinfeksi, implan malware tersebut menyusup sebagai sel digital
yang diam tapi bisa dikontrol dari jarak jauh untuk diaktifkan atau
dinonaktifkan. Malware berbahaya itu dapat tetap aktif selama
bertahun-tahun tanpa terdeteksi.
Kabarnya, operasi berbahaya ini
dilakukan di banyak negara termasuk China, Rusia , Venezuela dan Brasil.
Sementara hacking dilakukan oleh Tailored Access Operation (TAO), unit
khusus dalam NSA yang bertugas mendapatkan akses ke sistem komputer
asing.
Menurut media Belanda itu, salah satu
contoh dari operasi CNE adalah serangan yang dilaporkan terhadap
perusahaan telekomunikasi Belgia, Belgacom pada September 2013. Serangan
itu sebelumnya dilaporkan telah dilakukan oleh badan intelijen Inggris,
GCHQ yang bekerjasama dengan mitranya dari AS.
GCHQ menyuntikkan malware dalam jaringan
Belgacom untuk menyadap telepon dan lalu lintas data pelanggan mereka.
Badan ini menerapkan teknik yang dikenal sebagai Quantum Insert, yakni
menempatkan server Belgacom di tempat-tempat strategis di mana mereka
bisa mencegat dan mengarahkan target lalu lintas ke situs web jaringan
sosial LinkedIn profesional palsu.
Sumber-sumber publik menunjukkan bahwa
TAO mempekerjakan lebih dari 1000 hacker. Gugus tugas itu aktif
setidaknya sejak 1998. Dokumen yang diperoleh oleh surat kabar NRC juga
mengungkapkan bahwa NSA memata-matai Belanda pada 1946-1968 . Namun
laporan itu tidak menunjukkan niat tertentu. (esy/jpnn)
No comments:
Post a Comment