Satu dari tiga kapal itu adalah kapal amfibi terbesar yang dimiliki China, Changbaishan serta dua pasang kapal penghancur. Changbaishan adalah kapal perang terbaru China yang memiliki kemampuan mengirim Helikopter dan menjadi tempat mendarat pesawat.
CCTV memberitakan armada laut tersebut tiba di Samudera Hindia pada 29 Januari dan melakukan serangkaian latihan antipembajakan, penyelamatan (SAR), dan perbaikan kerusakan.
CCTV menyiarkan skuadron kapal China tersebut berlayar melewati Selat Lombok dari Samudera Hindia sebelum menuju utara ke arah Filipina menuju Laut China Selatan. Laut China Selatan menyimpan risiko sengketa teritorial antara China dan lima negara lain di kawasan seperti Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Taiwan. China juga sedang bersengketa perbatasan dengan Jepang di perairan Laut China Timur.
Ada juga kemungkinan pelatihan di Samudera Hindia itu merupakan upaya tantangan China terhadap India. Sama halnya seperti China, India pun sedang mengembangkan armada laut dengan pesat. Agustus tahun lalu India juga telah meluncurkan kapal induk buatan dalam negeri pertamanya, INS Vikrant.
China dituding kerap memprovokasi negara-negara yang bersengketa dengannya mengenai perbatasan teritorial dengan mengirim armada kapal perang. Pada 27 Januari lalu, tiga kapal perang China berlayar di dekat beting James--wilayah perairan di Laut China Selatan--yang menjadi sengketa Malaysia. China menyebut beting James dengan istilah gugusan karang Zengmu. Tiga kapal perang itu berlayar sekitar 80 km dari Sarawak.
Pada tahun lalu, setidaknya ada 4 kali provokasi armada kapal China yang memprovokasi dan menerobos ke wilayah perairan yang disengketakan dengan Malaysia.(AP/Bernama/Kid)
No comments:
Post a Comment