Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan penyelenggaraan latihan
militer bersama pada 24 Februari hingga 18 April mendatang, meskipun
menuai kemarahan dari Korea Utara.
Pyongyang menyatakan keberatannya pada latihan militer tersebut pekan lalu dan menyebut itu sebagai "latihan perang".
Pyongyang menyatakan keberatannya pada latihan militer tersebut pekan lalu dan menyebut itu sebagai "latihan perang".
Sementara itu, AS mengatakan kecewa bahwa Korea Utara mencabut undangan kepada utusan AS untuk membahas pembebasan warga negaranya yang dipenjara di sana.
Kenneth Bae telah ditahan di Korea Utara untuk lebih dari satu tahun.
Dalam sebuah pernyataan Senin (10/02), Komando Pasukan Gabungan (CFC) mengatakan bahwa latihan militer yang melibatkan Key Resolve (simulasi berbasis komputer) dan Foal Eagle (yang melibatkan latihan tanah, udara dan laut) dijadwalkan dimulai pada 24 Februari.
"Key Resolve adalah latihan penting untuk memperkuat kesiapan Republik Korea dan Aliansi AS," kata komandan CFC Gen Curtis Scaparrotti.
"Skenario ini realistis, memungkinkan kita untuk berlatih pada tugas-tugas penting dan bagaimana menanggapi setiap krisis yang mungkin timbul."
Tahun lalu, latihan militer rutin antara AS dan Korea Selatan menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan. Korea Utara mengancam serangan nuklir dan menghentikan komunikasi militer dengan Selatan.
Militer Korea Utara pekan lalu mengancam untuk membatalkan reuni keluarga yang direncanakan dengan Selatan jika latihan militer bersama tetap dilakukan.
No comments:
Post a Comment