MOSKOW-- Rusia pada Selasa memperingatkan Arab Saudi terhadap pemasokan peluncur peluru kendali dengan menyatakan langkah itu akan membahayakan keamanan di seputar Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam pernyataannya bahwa pihaknya "sangat khawatir" atas laporan-laporan bahwa Arab Saudi yang merencanakan membeli peluru kendali permukaan ke udara dan sistemanti tank bagi gerilyawan bersenjata yang berkedudukan di Jordania.
Dikatakannya, tujuan tersebut untuk mengubah perimbangan kekuatan dalam rangkaian ofensif yang direncanakan oleh para gerilyawan atas rezim Presiden Bashar al-Assad. "Kalau senjata sensitif ini jatuh ke tengan ektrimis dan teroris yang telah membanjiri Suriah, ada kemungkinan besar pada akhirnya akan digunakan melebihi perbatasan negara di Timur Tengah itu," demikian Kemlu.
Ketegangan yang telah berlangsung lama antara Rusia dan Arab Saudi telah meningkat lagi akibat konflik Suriah. Moskow mendukung Bashar tetapi Riyadh menawarkan dukungan terbuka bagi para geilyawan.
Rusia diketahui sekutu utama Bashar dalam satu konflik yang merenggut sekitar 140.000 jiwa sejak pergolakan damai mulai Maret 2011.
Sementara itu Pakistan menolak laporan yang dianggapnya tak berdasar bahwa Arab Saudi menunjukkan minat membeli senjata Pakistan untuk gerilyawan Suriah. Media Barat sebelumnya melaporkan bahwa Pakistan akan menjual peluru kendali anti pesawat dan anti tank serta roket ke kerajaan itu berdasarkan atas kesepakatan kedua negara tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Tasnim Aslam pada Senin menyebut laporan sebagai "tak berdasar". Dia mengatakan kepada media Barat bahwa tidak ada realitas dalam laporan dan bahwa bagian-bagian dari berita yang disebarkan media adalah karangan belaka.
AFP melaporkan pada Minggu bahwa Arab Saudi telah memutuskan untuk memasok senjata kepada pemberontak Suriah dan telah membahas masalah itu dengan Pakistan. Menurut laporan, Arab Saudi telah menunjukkan minat untuk membeli rudal anti pesawat Anza, yang akan dipasok kepada para pemberontak melalui Jordania.
Anza adalah rangkaian peluru kendali, yang bisa ditembakkan melalui bahu, model jinjing permukaan-ke-udara yang dibuat Pakistan, kata pejabat pertahanan. Laporan itu mengatakan bahwa kepala militer Pakistan, Jenderal Raheel Sharif, dalam kunjungannya ke Arab Saudi membahas dengan Putra Mahkota Saudi mengenai masalah ini.
Laporan media Barat sebelumnya telah mengklaim bahwa Arab Saudi telah menginvestasikan dalam program nuklir Pakistan dan dapat menerima senjata kapan saja. Pakistan menolak laporan itu dan menyatakannya berbahaya.
Bagus kalau Arab memberikan rudal kepada gerilyawan, dg diberikan kegrilyawan kemungkinan besar Hamas akan mendptkan juga dan dpt dimanfaatkan utk menyerang ke Israel. Lanjutkan Arab...........
ReplyDelete