Washington - AS berusaha untuk membangun kehadiran militernya di Yordania dalam upaya untuk melakukan kontrol lebih besar atas situasi saat ini di Suriah dan Lebanon, seorang analis Amerika mengatakan.
"AS terus membangun kemampuan militernya di Yordania. Di bawah kedok operasi kemanusiaan, Amerika Serikat menempatkan perintah tempur penuh dalam Jordan," kata Gordon Duff dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
"Salah satu alasan di balik ini adalah tidak hanya masalah di Suriah, namun krisis yang meningkat yang telah diatur dalam Lebanon," katanya.
Analis berpendapat bahwa AS sedang mempertimbangkan peran militer di wilayah itu, karena Israel tidak memiliki kemampuan untuk beroperasi di Lebanon lagi.
Pada awal Februari, media Yordania melaporkan bahwa sebuah pesawat AS yang sarat dengan senjata dan amunisi yang direncanakan mencapai militan yang didukung asing yang beroperasi di Suriah mendarat di Bandara Mafraq, sekitar 80 kilometer sebelah utara ibukota, Amman.
Hal ini juga telah diungkapkan bahwa kelompok baru dari 1.500 orang bersenjata telah menyelesaikan pelatihan di sebuah pusat di Yordania untuk pertempuran di Suriah dan sekarang siap untuk bergabung dengan ribuan militan yang didukung asing lain di negara yang dilanda perang.
Pada bulan Januari, pejabat keamanan AS mengungkapkan berita tentang dukungan rahasia dari RUU Kongres untuk mendanai pengiriman senjata kepada kelompok militan di Suriah melalui Yordania.
Senjata-senjata, termasuk berbagai senjata kecil, serta beberapa senjata yang lebih kuat, seperti roket anti-tank, mengalir ke apa yang disebut militan "moderat" AS yang bertempur di selatan negara itu. (*/hox)
http://www.wartanews.com
No comments:
Post a Comment