Pemerintah Jerman menyetujui penjualan lebih 100 kapal patroli dan
pengawas pantai ke Arab Saudi. Oposisi mengeritik bisnis senjata yang
dianggap bisa meningkatkan ketegangan kawasan.
Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel, yang sekaligus mejabat sebagai Wakil
Kanselir, membela keputusan pemerintah. Ia menjelaskan, tidak semua
jenis senjata bisa diperlakukan sama. Arab Saudi
memesan lebih 100 kapal patroli dan pengawas pantai dari Jerman.
Kapal-kapal itu dibutuhkan untuk melindungi tanker minyak dan anjungan
pengeboran minyak lepas pantai.
"Kapal patroli ini tidak cocok digunakan untuk menindas rakyat, dan
tidak bisa dikerahkan di lapangan-lapangan seperti panzer", kata
Gabriel. Selanjutnya ia menerangkan, kapal-kapal patroli yang akan
dijual ke Arab Saudi itu tidak bisa dilengkapi dengan roket untuk
menyerang negara lain.
Gabriel mengatakan, ijin penjualan kapal patroli itu sudah disetujui beberapa tahun lalu oleh pemerintahan sebelumnya.
Oposisi kecam bisnis senjata
Kubu oposisi mengeritik rencana penjualan senjata ke Arab Saudi.
"Senjata untuk Arab Saudi adalah senjata bagi sebuah rejim otokratis,
dan berpotensi mengakibatkan perang", kata Ketua Die Linke Katja Kipping
di Berlin. Ia mengingatkan bahwa Gabriel dan partainya SPD dulu
berjanji akan membatasi ekspor senjata ke kawasan krisis.
Sigmar Gabriel menjelaskan, ia tetap bermaksud membatasi ekspor senjata
secara keseluruhan. Seorang juru bicara kementerian ekonomi mengatakan,
"tidak ada perubahan politik, ekspor senjata tetap lebih restriktif".
Ia menambahkan, Jerman tidak menjual senjata kepada negara yang terlibat
dalam perang saudara, atau kepada rejim yang kejam. Semua rencana
penjualan senjata akan diteliti kasus per kasus.
Arab Saudi mitra penting
Majalah "Der Spiegel" sebelumnya memberitakan, pemerintah Jerman juga
setuju memberi fasilitas jaminan "Hermes" untuk penjualan kapal patroli
ke Arab Saudi. Fasilitas itu diberikan kepada perusahaan yang bergerak
di bidang ekspor. Jika pemesan barang membatalkan atau terlambat
membayar barangnya, pemerintah Jerman akan mengganti kerugian yang
dialami perusahaan pengekspor.
Arab Saudi sering dikritik karena situasi hak asasi manusia yang buruk.
Namun pemerintah Jerman beberapa kali menegaskan, negara penghasil
minyak itu adalah mitra dagang penting. Arab Saudi juga memainkan peran menentukan di kawasan Timur Tengah dan merupakan salah satu aliansi terpenting bagi barat.
No comments:
Post a Comment