Jakarta - Pesawat tanpa awak atau drone milik Inggris
yang diberi nama Taranis, diluncurkan dalam ujicoba penerbangan di
wilayah udara yang diperkirakan kuat berada di daerah Woomera di
pedalaman Australia Selatan.
Taranis adalah nama Dewa Guntur dalam tradisi masyarakat Celtic. Drone tersebut terlihat melakukan take-off dan melakukan sejumlah manuver di atas wilayah gurun selama ujicoba.
Taranis adalah nama Dewa Guntur dalam tradisi masyarakat Celtic. Drone tersebut terlihat melakukan take-off dan melakukan sejumlah manuver di atas wilayah gurun selama ujicoba.
Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) tidak bersedia menjelaskan dimana lokasi ujicoba, namun dalam laporan MoD yang disampaikan ke parlemen Inggris tahun lalu disebutkan Taranis telah menjalankan ujicoba penerbangan di Woomera.
MoD menyatakan ujicoba ini sukses. "Pesawat ujicoba melakukan take-off sempurna, rotasi dan manuver selama 15 menit penerbangan ujicoba," demikian dinyatakan MoD.
"Sejumlah penerbangan Taranis lainnya juga dilakukan tahun lalu, dengan total sejam penerbangan. Ini membuktikan United Kingdom memimpin dalam pengembangan pesawat tanpa awak, yang bisa melakukan serangan tanpa terdeteksi," tambah pernyataan itu.
Pihak militer Inggris menyatakan bisa mengoperasikan Taranis melalui jaringan satelit dari berbagai lokasi dan serupa dengan pesawat pembom B-2 milik Amerika, bisa terbang tanpa terdeteksi radar.
MoD pada Oktober tahun lalu membenarkan informasi dimulainya ujicoba penerbangan Taranis, namun lokasi tepatnya tetap menjadi rahasia militer.
No comments:
Post a Comment