JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menegaskan kepada pihak-pihak yang selama ini menyoroti perkembangan
persenjataan TNI agar tidak khawatir atas langkah Republik Indonesia
memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsita). Langkah
memodernisasi persenjataan, menurut Kepala Negara semata-mata untuk
menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah.
“Beberapa
pihak di luar negeri khawatir atas modernisasi dan peningkatan kekuatan
militer Indonesia. Ini tidak perlu terjadi. Indonesia cinta damai,
tetapi kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI tentulah harga mati. Perang
adalah jalan terakhir jika tidak ada pilihan lain,” kicau Presiden dalam
akun Twitter @SBYudhoyono yang dipantau Kantor Berita Antara di Jakarta, Jumat (14/2/2014) dini hari.
Presiden dalam tweet-nya
menyatakan seiring pertumbuhan ekonomi dalam 9 tahun terakhir, wajar
saja jika RI memodernisasi alutsista TNI agar mampu melakukan operasi
militer gabungan. “Hari ini [Kamis, 13/5/2014] kita menyaksikan 16 unit
pesawat tempur T-50i sebagai 1 skadron TNI AU, melengkapi 24 unit
pesawat F-16 dan 16 unit Super Tucano. Kita juga melengkapi skadron
pesawat Sukhoi,” kata Presiden.
TNI AU juga mendapatkan 9 unit
pesawat CN-235, 9 unit pesawat C-130, sejumlah helikopter dan pesawat
latih baru, serta pesawat terbang tanpa awak. “Alat utama sistem senjata
TNI ini sudah mulai berdatangan sejak tahun 2013 yang lalu. Insya Allah
semua akan masuk ke formasi TNI pada tahun 2018,” katanya.
Indonesia,
kata Yudhoyono, sedang dan akan terus aktif bermitra serta bekerja sama
dengan negara-negara sahabat, termasuk kerja sama pertahanan.
No comments:
Post a Comment