KAIRO – Amerika Serikat (AS) kembali memberi bantuan
militer kepada Mesir. Kongres AS menyetujui bantuan militer untuk Mesir
sebesar USD1,3 miliar atau setara dengan Rp15,7 triliun (Rp12.085 per
USD).
AS menghentikan bantuannya setelah militer Mesir mengkudeta Presiden Mohamed Morsi pada Agustus 2013. Negeri Paman Sam tersebut menganggap aksi kudeta mencederai prinsip demokrasi.
AS menghentikan bantuannya setelah militer Mesir mengkudeta Presiden Mohamed Morsi pada Agustus 2013. Negeri Paman Sam tersebut menganggap aksi kudeta mencederai prinsip demokrasi.
Kembalinya bantuan militer menunjukkan AS merasa Mesir sudah kembali ke jalur demokrasi. Pemerintah Mesir baru saja menggelar referendum untuk mengesahkan konstitusi baru yang diklaim lebih menjamin hak warga dibandingkan dengan konstitusi yang dibuat pada masa Morsi.
“Jika militer Mesir kembali melakukan kekerasan dan menghalangi pemilu yang adil, kami akan kembali mencabut bantuan,” ujar Senator ASPatrick Leahy, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/1/2014).
Pemerintah Mesir menjadwalkan pemilu presiden dan parlemen usai referendum. Kelompok Ikhwanul Muslimin yang sebelumnya berkuasa di Mesir dilarang mengikuti pemilu setelah dimasukkan dalam daftar organisasi teroris.
Mesir merupakan sekutu tradisional AS di kawasan Timur Tengah. Negeri Firaun tersebut adalah salah satu penerima bantuan militer terbesar dari AS bersama Afghanistan, Irak dan Israel.
No comments:
Post a Comment