Pada akhir tahun 1980an, renovasi lain dilakukan oleh TLDM dengan membeli 4 unit kapal korvet kelas Laksamana dari Italia. Sesungguhnya kapal-kapal ini dibuat oleh Italia untuk memenuhi pesanan Irak tapi batal dikirim akibat dijatuhkannya sanksi internasional kepada Irak.
Tambahan utama untuk armada kapal TLDM ialah 2 unit kapal fregat kelas Lekiu yang dibangun berdasarkan desain YARROW F2000. Kedua fregat tersebut adalah KD Jebat (29) dan KD Lekiu (30). Fregat-fregat ini dipersenjatai dengan rudal permukaan-permukaan Exocet MM40 SSM dan rudal anti pesawat udara Sea Wolf dengan sistem peluncur tegak (VLS). Fregat ini juga mampu menampung sebuah helikopter Westland Super Lynx 300 buatan Inggris.
Untuk melengkapi kekuatan satuan armada kapal fregat kelas Lekiu maka didatangkanlah pula 2 fregat kelas Kasturi buatan Jerman yang dikirim pada awal tahun 1980an. Kapal-kapal ini, bersama 2 kapal penyapu ranjau kelas Mahamiru (Lerici), telah diremajakan dengan mengikuti Program Perpanjangan Masa Pakai atau Service Life Extension Program (SLEP).
Program SLEP bagi kapal-kapal TLDM tersebut dikerjakan oleh Thales - Naval Division, sebuah pabrikan senjata terkemuka dari Prancis. Kapal-kapal yang diremajakan ialah korvet kelas Kasturi yaitu (KD Kasturi dan KD Lekir) dan 2 kapal penyapu ranjau kelas Mahamiru (Lerici) yaitu KD Mahamiru dan KD Ledang. Program peremajaan untuk kapal korvet ialah peningkatan radar dan sistem kendali senjata (fire control system). Sementara untuk kapal penyapu ranjau menerima sonar gelombang lebar jenis baru, TSM 2022 MkIII, buatan Thales. Program SLEP ini bertujuan untuk memperpanjang masa pakai kapal hingga 10 tahun.
Apalagi malaysia kalau beli alutsista yg canggih, TNI tdk mau kalah akan membeli melebihi diatas satu tingkat diatas alutsista malaysia dan TNI komitmen utk selalu diatas dr alautsista malaysia. Masa lalu sdh berlalu, masa kini TNI tdk bisa main2 masalah alutsista. Bravo TNI...................
ReplyDeleteBravo tldm
Delete