Washington -Presiden AS Barrack Obama mengajukan
rencana anggaran negara di 2014 senilai US$ 1,35 triliun atau Rp 12.000
triliun. Dari jumlah ini, US$ 526,6 miliar atau sekitar Rp 5.000 triliun
untuk anggaran militer dan pertahanan.
Anggaran untuk pertahanan ini tidak naik dan tidak turun dibandingkan tahun ini. Meskipun saat ini AS masih dalam kondisi perang di Afganistan. Tak adanya kenaikan anggaran ini membuat pembelian senjata harus dikurangi.
Dikutip dari AFP, Kamis (11/4/2013), anggaran untuk perang di Afganistan tahun ini saja mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 760 triliun.
Padahal, Pentagon sudah meminta pemerintahan Obama agar ada pesawat dan kapal perang baru tahun depan. Demikian juga untuk roket dan misil kendali yang diminta untuk ditambah, dan juga alat-alat serta senjata tempur lainnya.
Rencana pengadaan pesawat tempur ini termasuk 29 unit pesawat F-35, 18 unit pesawat kargo C-130 Hercules, dan dua unit Global Hawk. Dalam melawan militan Al-Qaeda, Obama lebih memilih pertempuran udara di Pakistan dan Yaman. Pentagon meminta agar anggaran militer bisa mendukung 64 skuadron kekuatan militer udara.
Namun, pemerintah memutuskan untuk memangkas kebutuhan-kebutuhan militer, karena tidak ada kenaikan anggaran pertahanan.
Anggaran AS tahun depan akan akan diprediksi akan mengalami defisit US$ 744 miliar atau Rp 7.000 triliun, atau 4,4% dari PDB AS di tahun depan.
Pemerintah AS menargetkan pengangguran di 2014 turun menjadi 7,2% dari 7,6% di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi juga ditargetkan 3,2% di 2014 nanti.
http://finance.detik.com
Anggaran untuk pertahanan ini tidak naik dan tidak turun dibandingkan tahun ini. Meskipun saat ini AS masih dalam kondisi perang di Afganistan. Tak adanya kenaikan anggaran ini membuat pembelian senjata harus dikurangi.
Dikutip dari AFP, Kamis (11/4/2013), anggaran untuk perang di Afganistan tahun ini saja mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 760 triliun.
Padahal, Pentagon sudah meminta pemerintahan Obama agar ada pesawat dan kapal perang baru tahun depan. Demikian juga untuk roket dan misil kendali yang diminta untuk ditambah, dan juga alat-alat serta senjata tempur lainnya.
Rencana pengadaan pesawat tempur ini termasuk 29 unit pesawat F-35, 18 unit pesawat kargo C-130 Hercules, dan dua unit Global Hawk. Dalam melawan militan Al-Qaeda, Obama lebih memilih pertempuran udara di Pakistan dan Yaman. Pentagon meminta agar anggaran militer bisa mendukung 64 skuadron kekuatan militer udara.
Namun, pemerintah memutuskan untuk memangkas kebutuhan-kebutuhan militer, karena tidak ada kenaikan anggaran pertahanan.
Anggaran AS tahun depan akan akan diprediksi akan mengalami defisit US$ 744 miliar atau Rp 7.000 triliun, atau 4,4% dari PDB AS di tahun depan.
Pemerintah AS menargetkan pengangguran di 2014 turun menjadi 7,2% dari 7,6% di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi juga ditargetkan 3,2% di 2014 nanti.
http://finance.detik.com
No comments:
Post a Comment