Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (10/12/2013), memerintahkan
militer negeri itu untuk meningkatkan kehadirannya di Laut Artik setelah
Kanada mengisyaratkan akan mengklaim wilayah Kutub Utara dan perairan
di sekitarnya.
"Saya ingin militer memberikan perhatian khusus untuk mengerahkan infrastruktur dan unit-unit militer ke Laut Artik," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Saya ingin militer memberikan perhatian khusus untuk mengerahkan infrastruktur dan unit-unit militer ke Laut Artik," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
Reaksi cepat dan keras Rusia terhadap niat Kanada itu menunjukkan keinginan Rusia untuk melindungi kepentingannya di wilayah itu terutama terkait eksplorasi minyak dan gas bumi di kawasan yang masih perawan namun kaya sumber daya alam tersebut.
Selain dengan Kanada, Rusia juga harus bersaing dengan Denmark dan Norwegia yang juga menginginkan klaim di kawasan yang sama.
Pekan lalu, Kanada memasukkan klaim melalui PBB terkait batas terluar negeri itu berdasarkan perbatasan kontinen di Samudera Atlantik. Menteri Luar Negeri Kanada John Baird mengatakan klaim negerinya itu termasuk klaim Kanada terhadap wilayah Kutub Utara.
Sementara itu, Rusia juga mengklaim wilayah yang luas di Kutub Utara dan Samudera Artik yang menurut Lembaga Survei Geologi AS mengandung 13 persen cadangan minyak mentah yang belum ditemukan dan 30 persen cadangan gas alam dunia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan dalam rapat kementerian pertahanan, Putin sudah meminta semua perintahnya harus dilaksanakan tepat waktu.
"Pada 2014, kami akan memiliki unit militer untuk memastikan keamanan kepentingan nasional Rusia di Samudera Artik," kata Shoigu.
Beberapa hal yang masuk dalam rencana Putin adalah membangun pangkalan militer baru di wilayah utara yaitu di kota Tiksi, Siberia di wilayah Yakutia dan pangkalan angkatan laut di Severomorsk.
Putin juga berniat merevitalisasi basis militer era Uni Soviet di sejumlah pulau Siberia di ujung utara Siberia Timur.
No comments:
Post a Comment