Harian pemerintah The Global Times mengabarkan, USS Cowpens memasuki wilayah China dan menunjukkan sikap mengancam keamanan militer China.
"Jika angkatan laut dan udara Amerika terus-menerus menganggu di dekat wilayah China, maka konfrontasi pasti terjadi," demikian ditulis The Global Times.
"Di saat China semakin kuat, AS sebaiknya belajar berkomunikasi dan menghormati China, jika tak menginginkan tabrakan terjadi di lautan atau udara," lanjut harian tersebut.
Selanjutnya, dengan mengutip analisis seorang pakar militer China ternama, USS Cowpens menguntit dan mengganggu kapal induk China, Liaoning, yang sedang berlatih di kawasan itu.
Selain itu, USS Cowpens berada dalam radius 45 kilometer wilayah pertahanan armada China.
"Orang jahat selalu mengaku tak bersalah," ujar pakar itu kepada The Global Times.
Su Hao, seorang profesor studi Asia-Pasifik di Universitas Kebijakan Luar Negeri China, mendukung tindakan kapal perang China karena mereka memang bertugas untuk melindungi hak kelautan China.
"AL China bertindak setelah kapal AS itu menolak mengindahkan peringatan," ujar Su Hao.
Insiden "nyaris tabrakan" ini merupakan insiden maritim paling signifikan antara kedua negara sejak 2009. Saat itu, lima kapal perang China mengepung sebuah kapal pengintai AS di wilayah yang sama, yaitu Laut China Selatan.
Sebuah kapal perang AS yang dipaksa bermanuver untuk menghindari
tabrakan dengan kapal perang China "menimbulkan ancaman" bagi wilayah
China. Demikian media Pemerintah China melaporkan, Senin (16/12/2013),
setelah Washington menuding China sebagai negara agresor.
No comments:
Post a Comment