Banyuwangi - Kementerian Perhubungan RI
mengalokasikan anggaran Rp 128 miliar untuk membeli 16 pesawat latih
jenis Tobago TB-10 mulai 2014 hingga 2019. Seluruh pesawat itu untuk
mendukung sekolah pilot Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang
Banyuwangi (LP3B) yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yudhisari, mengatakan pembelian pesawat dilakukan bertahap. "Kami beli empat unit dulu tahun depan senilai Rp 32 miliar," kata dia saat peresmian gedung LP3B di kawasan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 23 Desember 2013.
Menurut Yudhi, saat ini LP3B hanya menggunakan lima unit pesawat yang dipakai secara bergiliran oleh 47 siswa calon pilot.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Santoso Eddy Wibowo mengatakan, selain menambah pesawat, pihaknya akan mengucurkan dana Rp 10 miliar untuk menambah ruang perkantoran di gedung LP3B pada 2014 mendatang.
Pembangunan gedung LP3B menelan anggaran Rp 39 miliar dari APBN tahun 2013. Gedung yang dikerjakan sejak Juni 2013 oleh PT Pangkho Megah memiliki beberapa fasilitas, yakni 80 unit asrama, 12 hanggar pesawat, perkantoran, ruang simulator, dan laboratorium.
Menurut Santoso, keberadaan LP3B untuk memenuhi kebutuhan 1.800 pilot di Indonesia hingga tahun 2015 mendatang. "Semoga menghasilkan pilot yang berkualitas," ujarnya.
LP3B merupakan sekolah pilot negeri kedua di Indonesia setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug yang didirikan pada 1952.
http://www.tempo.co
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yudhisari, mengatakan pembelian pesawat dilakukan bertahap. "Kami beli empat unit dulu tahun depan senilai Rp 32 miliar," kata dia saat peresmian gedung LP3B di kawasan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 23 Desember 2013.
Menurut Yudhi, saat ini LP3B hanya menggunakan lima unit pesawat yang dipakai secara bergiliran oleh 47 siswa calon pilot.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Santoso Eddy Wibowo mengatakan, selain menambah pesawat, pihaknya akan mengucurkan dana Rp 10 miliar untuk menambah ruang perkantoran di gedung LP3B pada 2014 mendatang.
Pembangunan gedung LP3B menelan anggaran Rp 39 miliar dari APBN tahun 2013. Gedung yang dikerjakan sejak Juni 2013 oleh PT Pangkho Megah memiliki beberapa fasilitas, yakni 80 unit asrama, 12 hanggar pesawat, perkantoran, ruang simulator, dan laboratorium.
Menurut Santoso, keberadaan LP3B untuk memenuhi kebutuhan 1.800 pilot di Indonesia hingga tahun 2015 mendatang. "Semoga menghasilkan pilot yang berkualitas," ujarnya.
LP3B merupakan sekolah pilot negeri kedua di Indonesia setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug yang didirikan pada 1952.
http://www.tempo.co
No comments:
Post a Comment