WASHINGTON — Sebuah kapal penjelajah rudal panduan milik AL Amerika
berhasil menghindari tabrakan dengan sebuah kapal tempur Cina di Laut
Selatan Cina. Diduga kapal perang Cina sengaja berlayar pada jarak dekat
agar dapat bertabrakan dengan kapal perang Amerika.
Insiden ini terjadi kemarin dan berhasil teratasi dengan damai. Namun
peristiwa ini menunjukkan peningkatan ketegangan di kawasan itu dan
klaim agresif Cina di kawasan yang mencakup perairan internasional dan
perluasan wilayah udara.
Wapres Amerika Joe Biden pekan lalu menekan Beijing atas klaim
perluasan wilayah perairan dan udara yang berasal dari sengketa lama
dengan Jepang yang kini semakin tegang. Beberapa petinggi militer
Amerika mengkonfirmasikan rincian insiden di laut lepas yang melibatkan
kapal USS Cowpens yang baru saja berlayar.
Kapal tempur Amerika itu sedang berlayar di perairan internasional
ketika didekati sebuah kapal tempur AL Cina. Kapal tempur yang lebih
kecil itu memisahkan diri dari kumpulan kapal AL Cina yang termasuk di
dalamnya kapal induk Liaoning. Kapal Cina itu tidak mau berhenti
sekalipun sudah diperingatkan Cowpens melalui radio lantaran berlayar
terlalu dekat dengan kapal tempur Amerika.
Akhirnya petinggi militer Amerika di Cowpens memerintahkan seluruh
anak buahnya agar menghentikan laju kapal saat kapal tempur Cina sudah
berjarak kurang dari 500 yards dari haluan kapal. Lalu kapal Cina itu
terus melanjutkan perjalanan melewati Cowpens.
“Ini adalah keputusan yang tidak biasa untuk mengambil tindakan
pencegahan di laut guna menghindari tabrakan,” ujar seorang petinggi AL
AS.
Bila kapal AL lain dari berbagai negara kerap berlayar dalam jarak
dekat saat mereka saling memantau satu sama lain, Washington memandang
insiden ini sebagai kasus yang mengarah pada tabrakan karena kapal
tempur Cina berada pada jarak yang sangat dekat sehingga memaksa kapal
tempur Amerika untuk berhenti.
No comments:
Post a Comment