Jakarta - Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan lembaganya berniat membeli
simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-27 dan SU-30.
Saat ini Kementerian Pertahanan masih merumuskan kebutuhan simulator
seperti apa yang dibutuhkan TNI Angkatan Udara.
"Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan terus berdiskusi dengan perwakilan TNI AU," kata Purnomo kepada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, 16 Desember 2013.
"Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan terus berdiskusi dengan perwakilan TNI AU," kata Purnomo kepada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, 16 Desember 2013.
Selain memperhitungkan spesifikasi simulator, pemerintah juga sedang memilah-milah produsen simulator Sukhoi tersebut. Sebab saat ini ada tiga negara yang bisa memproduksi simulator Sukhoi, yakni Rusia, Cina, dan Kazakhstan. "Makanya kami masih pikirkan mana yang lebih cocok," kata dia.
Soal harga, Purnomo belum mau berkomentar. Dia beralasan tim dari Kementerian Pertahanan dan TNI AU juga sedang mendalami harga masing-masing simulator
Saat ini, dia melanjutkan, pemerintah memiliki kerjasama dengan pemerintah Cina dalam latihan pilot tempur. Setidaknya nanti pilot TNI AU bisa berlatih tempur bersama pilot dari Angkatan Udara Cina termasuk menggunakan simulator Sukhoi mereka.
Menurut Purnomo, simulator ini sangat diperlukan oleh pilot-pilot tempur TNI AU. Sebabnya, alat ini mampu menambah porsi latihan tempur untuk menguasai seluk-beluk pesawat Sukhoi. Keuntungan lain, jam terbang pesawat Sukhoi TNI AU tidak akan berkurang hanya untuk sekadar latihan biasa. Hal ini jelas mampu membuat umur pesawat Sukhoi awet muda.
"Saya sendiri mengakui kemampuan tempur pilot-pilot kita dengan Sukhoi, diharapkan dengan simulator kemampuan mereka terus mumpuni," ujar Purnomo.
September lalu, pemerintah menerima enam unit pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Sehingga saat ini TNI AU punya satu skadron atau 16 unit pesawat Sukhoi campuran SU-27 dan SU-30. Saat ini ke-16 pesawat berada di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
No comments:
Post a Comment