Kanada mengklaim wilayah Kutub Utara sebagai miliknya dan akan segera mendaftarkan klaim tersebut ke PBB.
Perdana Menteri Stephen Harper memerintahkan para stafnya untuk
mendaftarkan klaim di wilayah Artik yang kaya sumber daya alam, termasuk
Kutub Utara.
Menurut media lokal, Kanada akan mendaftarkan permohonan ke PBB sebelum batas waktu 6 Desember ini waktu setempat.
Jika disetujui, Kanada akan mendapat akses ke sumber daya alam yang belum tersentuh di dasar laut.
Menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut, semua negara bisa mengajukan
klaim teritori samudera di luar batas 200 mil jika mereka bisa
membuktikan bahwa dasar laut dimaksud merupakan kepanjangan dari ujung
benua mereka.
Sampai sekarang belum ada pemilik Kutub Utara, meskipun Norwegia,
Rusia dan Denmark telah mengajukan klaim atas sumber daya alam yang
belum digarap di sekitarnya. Para kru kapal selam Rusia bahkan telah
menjatuhkan bendera secara simbolis ke dasar laut Kutub Utara pada 2007.
Kepada AFP, kantor Perdana Menteri Harper mengatakan, “Kanada sedang dalam proses mengamankan kedaulatannya di wilayah utara.”
Menurut Badan Geologi AS, dasar laut Artik menyimpan kandungan minyak 90 miliar barel, atau sepertiga dari cadangan bumi.
Banyak negara yang tertarik dengan kawasan itu karena perubahan iklim telah memudahkan akses ke Kutub Utara.
Harper sendiri telah cukup lama mencitrakan dirinya sebagai pejuang
kedaulatan Kanada atas wilayah Artik, dan sudah beberapa kali berkunjung
ke Kutub Utara sejak menjabat pada 2006.
kita bangsa INDONESIA jangan ikut ikutan nge klaim kutub ya.........wagu
ReplyDelete