AUSTRALIA meminta Jepang menyediakan teknologi propulsi canggih pada 12 kapal selam baru

AUSTRALIA telah meminta Jepang untuk mempertimbangkan menyediakan teknologi propulsi yang sangat canggih untuk digunakan dalam kapal selam yang direncanakan 12 baru angkatan laut .Menteri Pertahanan David Johnston mengatakan kepada The Weekend Australian pejabat Jepang telah mengunjungi fasilitas pemeliharaan kapal selam di Adelaide dan pembicaraan masih berlanjut.Dalam pidato kepada Australian Strategic Policy Institute , Senator Johnston berbicara tentang keinginan pemerintah Abbott untuk  hubungan pertahanan yang lebih erat dengan Jepang , termasuk hubungan industri pertahanan lebih dekat .

Senator Johnston kemudian mengatakan ia sangat tertarik dengan penggunaan teknologi kapal selam sangat efektif Jepang dalam kapal selam masa depan Australia , yang paling mungkin merupakan evolusi dari yang sudah ada kapal Collins - class Australia .Soryu kelas Jepang adalah terbesar dan mungkin diesel - listrik terbaik kapal selam dunia dan Senator Johnston sangat tertarik pada " drive train " - sistem propulsi keseluruhan , dari baling-baling melalui motor listrik dan mesin diesel baterai .Dia mengatakan : dia berharap Jepang akan mempertimbangkan berbagi nya.Kapal selam Australia yang baru " front end " termasuk sistem yang sama tempur dan torpedo sebagai kelas Virginia AS , serangan kapal selam bertenaga nuklir,-  baling-baling yang silent yang dikembangkan di Amerika Serikat .Senator Johnston mengatakan " pertukaran serius " tentang kapal selam sudah dimulai dengan Angkatan Laut Jepang dan Departemen Pertahanan Jepang ." Mereka mengunjungi ASC ( Submarine Perusahaan Australia di Adelaide ) , " katanya, mencatat bahwa motor Jepang " jelas sesuatu yang sangat istimewa " .Larangan konstitusional Jepang pada ekspor peralatan militer secara bertahap. Berbicara tentang transfer pakta pertahanan - teknologi antara kedua negara dimulai di bawah pemerintahan Partai Buruh dua tahun lalu .Ini akan menjadi kesepakatan bersejarah untuk Australia untuk mengamankan akses ke teknologi kapal selam Jepang , seperti Tokyo tidak berbagi teknologi pertahanan dengan negara lain selain AS .Pensiunan Laksamana Hideaki Kaneda mengatakan kepada The Australian awal tahun ini bahwa situasi keamanan di wilayah tersebut telah diperparah dengan munculnya China dan masuk akal untuk membantu sekutu Tokyo , termasuk Australia , untuk memperkuat kemampuan pertahanan mereka .Angkatan Laut Australia sangat tertarik dengan sangat efisien sistem propulsi Jepang , yang tampaknya memungkinkan kapal selam kelas Soryu untuk menghabiskan waktu jauh lebih sedikit dipermukaan, dibandingkan kapal selam konvensional lainnya di atau dekat permukaan seperti mengisi kembali baterainya . Sebuah kapal selam yang paling rentan untuk terlihat oleh satelit pengintai , kapal perang permukaan patroli atau pesawat udara , atau kapal selam musuh , ketika sedang menggunakan snorkel untuk menghirup udara . Semakin lama proses yang dapat ditunda , semakin efektif kapal selam .Ini juga telah menyarankan bahwa Jepang mungkin akan diminta untuk menyediakan teknologi untuk membantu memperpanjang kehidupan dari enam kapal Collins - class .Itu akan mengambil tekanan dari perkembangan kelas penggantian kapal selam untuk Angkatan Laut Australia dan mengurangi kemungkinan sebuah " kemampuan gap " jika subs Collins - class mencapai akhir hidup mereka sebelum 12 kapal selam baru siap .Kapal selam masa depan yang diharapkan biaya sekitar $ 40 miliar.

http://www.theaustralian.com.au