Pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI terus
dilakukan. Namun, selama ini pembayaran untuk pembelian alutsista
dilakukan melalui perantara alias broker.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI
Budiman mengatakan, untuk mempercepat pengadaan alutsista diharapkan
pemerintah dapat membelinya langsung dari negara produsen.
"Kita harapkan pembelian-pembelian alutsista di-direct langsung dari pemerintah dengan negara yang menjual," kata Jenderal Budiman di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Untuk
mengatasi pembayaran pembelian alutsista yang tidak berlarut-larut,
Budiman juga berharap agar pembayaran tidak melalui broker yang memakan
waktu panjang.
Sementara itu, mengenai jumlah anggaran yang akan
diterima TNI AD pada 2014, sebagian besar tidak dipergunakan untuk
membeli alutsista. Melainkan juga untuk belanja pegawai alias gaji.
"Tentang
Angkatan Darat, jumlah anggaran Rp 35,8 triliun. 72 Persen itu untuk
belanja pegawai. Kemudian 26 persen untuk belanja barang operational maintenancee alustista kami," jelas Budiman.
No comments:
Post a Comment