Tokyo - Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe pada Rabu (25/12) hampir memenangkan persetujuan untuk
menjadikan Pulau Okinawa sebagai pangkalan udara Amerika Serikat,
langkah yang akan menyelesaikan kebuntuan selama 20 tahun terakhir.
Kesepakatan dengan pejabat lokal di Okinawa akan menjadi pencapaian
tersendiri bagi Abe, yang sebelumnya menjanjikan untuk menonjolkan
militer Jepang saat aliansi dengan AS tengah diuji ketegangan dengan
Tiongkok terkait sengketa kepulauan di Pasifik.
Potensi terobosan tersebut hampir tercapai setelah pertemuan antara
Abe dan Gubernur Okinawa, Hirokazu Nakaima, yang memiliki hak veto
terkait rencana lama soal pembangunan pangkalan udara Marinir AS guna
menggantikan pangkalan di Futenma.
Nakaima memuji Abe karena telah menawarkan sejumlah konsesi guna
menjawab berbagai kekhawatiran, termasuk janji untuk meningkatkan
anggaran Okinawa selama tujuh tahun ke depan serta prospek pengendalian
lingkungan bersama terhadap pangkalan militer AS itu.
"Apa yang ditawarkan sangat baik dan mengejutkan, keputusan akhir
soal pembangunan pangkalan tersebut akan diumumkan pada Jumat," kata
Nakaima.
Amerika Serikat dan Jepang telah menyepakati penutupan pangkalan
militer di Futenma pada 1996 namun rencana pemindahan pangkalan terhenti
karena mendapat tentangan dari oposisi di Okinawa.
Pulau ini merupakan markas bagi lebih dari setengah pasukan AS yang
ditempatkan di Jepang. Okinawa sendiri masih diduduki Amerika Serikat
hingga 1972.
Hubungan Jepang dan AS sedikit tegang ketika Yukio Hatoyama, yang
menjabat perdana menteri Jepang antara 16 September 2009-8 Juni
2010, berupaya mendorong agar AS mau memindahkan rencana pembangunan
pangkalannya dari Okinawa, sementara pejabat AS bersikeras instalasi
Marinir AS baru harus tetap dibangun di pulau tersebut.
Pangkalan Futenma terus menjadi sorotan dan kritik karena lokasinya berada di wilayah padat penduduk.
Sementara pangkalan baru akan dibangun di pantai Henoko dekat kota
Nago, yang terletak cukup jauh dari pusat keramaian di distrik Okinawa.
Aktifis yang tinggal di tenda telah menggelar protes di bakal lokasi
pembangunan di Henoko selama 10 tahun dan berjanji akan menggelar
demonstrasi jika Nakaima menyetujui pembangunan tersebut.
Pada April, AS dan Jepang mengumumkan rencana untuk menutup Futenma sebelum tahun 2022.
Abe mengatakan pemerintah Jepang akan mempelajari kemungkinan
percepatan rencana tersebut dan memulai negosiasi kesepakatan dengan AS
yang akan memungkinkan pengawasan terkait isu lingkungan.
Hal itu akan menandai perubahan pertama terhadap kesepakatan "Status
of Forces" yang membolehkan aktivitas militer AS di Jepang sejak
1960-an.
"Kami tidak pernah membahas hal itu sebelumnya, kami ingin hal tersebut berbuah hasil yang positif," kata Abe kepada wartawan.
Meskipun Abe masih populer secara nasional, namun Partai Demokratik
Liberal yang mendukungnya kalah di Okinawa ketika pemilu Juli lalu.
Para petani gula yang berbasis di Okinawa juga ikut memprotes rencana
Abe untuk bergabung dengan kesepakatan Kemitraan Trans Pasifik.
No comments:
Post a Comment