Banyuwangi – TNI akan menambah jumlah pasukan di
perbatasan Kalimantan dan Malaysia tahun ini. Menurut Panglima TNI
Jenderal Moeldoko daerah perbatasan yang pasukannya ditambah ada di
Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
“Kami tambah dua batalion,” ujar Jenderal Moeldoko setelah membuka
Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitarda) ke-34 di Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 10 Mei 2014.
Selain kekuatan pasukan, TNI juga menambah uang lauk pauk (ULP) bagi
tentara di derah perbatasan. ULP ini dinaikkan dari Rp 30 ribu menjadi
Rp 60 ribu per hari. “Itu cukup menambah kesejahteraan,” ujarnya.
Penambahan ULP itu karena harga sembilan bahan pokok di daerah
perbatasan saat ini naik dibanding tahun lalu. Meski nilai kenaikannya
kecil Panglima TNI berharap uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan
prajurit di daerah perbatasan.
Penambahan ULP menggunakan dana operasional, yang sebelumnya
dialokasikan untuk kebutuhan pasukan di Ambon. Saat ini TNI telah
menarik seluruh anggotanya di Ambon.
Batalyon Infanteri-1 Marinir
Sementara di Sidoarjo Jawa Timur, TNI AL mulai membangun Markas Batalyon Infanteri-1 Marinir di Bhumi Marinir Gedangan, Jumat (09/05/2014).
Sementara di Sidoarjo Jawa Timur, TNI AL mulai membangun Markas Batalyon Infanteri-1 Marinir di Bhumi Marinir Gedangan, Jumat (09/05/2014).
Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio,
pembangunan Batalyon Infanteri-1 Marinir tersebut merupakan relokasi
dari Batalyon Infanteri-1 Marinir yang berada di Jl. Teluk Bayur 62
Tanjung Perak, Surabaya.
Pembangunan batalyon yang baru tersebut merupakan salah satu
perhatian khusus pimpinan TNI AL terhadap pembinaan satuan khususnya
Korps Marinir.
Markas Batalyon Infanteri-1 Marinir di Jl. Teluk Bayur, lanjutnya,
kurang memenuhi syarat untuk pembinaan pasukan, selain itu dari segi
udara juga kurang mendukung, serta sarana pendukung lainnya tidak
mencerminkan sebagai satuan Marinir yang profesional, sedangkan di
tempat baru di area seluas 70 hektar merupakan salah satu tempat yang
ideal untuk batalyon.
Markas Batalyon Infanteri-1 Marinir nantinya didesain sesuai dengan
Batalyon Infanteri-3 Marinir yang sudah ada diarea Brigif-1 Marinir
Gedangan.
Luas bangunan 18.176 meter persegi, dengan rincian Markas Batalyon
seluas 1.096 M2 dan untuk Markas Kompi 4 x 4.270 M2, sedangkan
pelaksanaan pembangunan selama 124 hari (4 bulan) mulai 9 Mei hingga 9
September 2014. (Tempo.co dan Marinir.mil.id)
semestinya ULP nya dinaikan lagi jangan pas-pasan minim seratus ribu, supaya juga punya cadangan, ya..ditabung, dll.
ReplyDelete