Panglima TNI mengatakan bahwa, tema Latgab TNI tahun 2014 adalah
“Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan Kampanye Militer di Wilayah
Mandala Perang Dalam Rangka OMP Guna Menjaga Kedaulatan NKRI”. Dari tema
tersebut dapat disampaikan bahwa Kampanye Militer merupakan rangkaian
operasi yang ditujukan untuk menyelesaikan sasaran strategis dan
operasional dalam waktu dan tempat yang tersedia. Kampanye Militer yang
dilaksanakan dalam latihan ini mengacu pada skenario latihan yang telah
direncanakan.
Latgab TNI bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI
dan satuan dalam operasi gabungan TNI guna mewujudkan kesiapsiagaan
operasional satuan jajaran TNI yang tinggi dalam rangka menghadapi
setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di wilayah.
Sedangkan sasarannya adalah sebagai upaya membangun dan mensinergikan
kemampuan dan kekuatan antar matra, guna menjamin efektivitas dan
efisiensi operasional Komando Tugas Gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk
dalam menghadapi kontijensi.
Disamping itu juga, untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi, diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, melalui latihan secara terencana, terpadu, bertingkat dan berlanjut yang puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI.
Adapun Metode latihan yang digunakan yaitu Geladi Posko pada tanggal
19 s.d. 24 Mei 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor dan Geladi Lapangan tanggal
1 s.d. 5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi
Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah Asembagus Situbondo Jawa
Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan dan Bali. Pelaku Latihan
Gabungan TNI, telah disusun dalam organisasi Komando Gabungan TNI yang
terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan dan Komando Satuan Tugas,
dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta
Alutsista yang dimiliki.
Alutsista yang dikerahkan dari ketiga Angkatan pada Latgab TNI 2014
antara lain : TNI AD : 49 Kendaraan Tempur (Ranpur) terdiri dari 1 Tank
Rec, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer
Komando, 2 Panser Saladin (Canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer
Ferret (Pengintai), 12 Panser Anoa (AP), 1 Panser Anoa (Komando), 1
Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4
Unit MI-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1
(Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 Senjata
Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk 105 KH 178, 4 Pucuk
155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.
Kemudian TNI AL melibatkan 32 Kapal yaitu 1 Kapal Selam (KS), 6
Parahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR,
dan 1 PR. Kendaraan tempur 81 Unit terdiri dari 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36
BTR 50P dan 6 Kapal. Sedangkan senjata berat 16 buah terdiri dari 8
Pucuk How dan 8 pucuk RM 70 Grad. Sedangkan TNI AU melibatkan 40 Pesawat
tempur, 32 Pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3
Cassa-212 dan 11 Helly terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk
100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Nas/332/330.
Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan bahwa, Latgab ini
sebagai bagian aplikasi dari kebijakan pembinaan dan pengembangan serta
program penguatan interoperability TNI, dalam rangka membangun kesatuan
operasional dari unsur darat, laut dan udara. “Interoperability seluruh
aspek-aspek operasi pada Latihan Gabungan TNI merupakan sasaran yang
ingin dicapai”, kata Panglima TNI.
“Kepada seluruh unsur pimpinan, saya tekankan untuk melaksanakan
tugas dan perannya dengan baik, sesuai skenario latihan yang telah
ditetapkan, karena sudah saatnya kita tidak boleh lagi bermain-main di
wilayah inkonsistensi dalam membangun interoperability TNI”, tegas
Panglima TNI.
No comments:
Post a Comment