Amerika Serikat berencana
menjual senjata senilai 1 miliar dollar AS kepada Irak. Senjata yang
dijual terdiri dari pesawat tempur, kendaraan lapis baja, dan balon
udara yang memiliki fungsi pengintaian.
Termasuk dalam kesepakatan itu adalah penjualan pesawat latih ringan yang juga memiliki kemampuan serang darat, AT-6C Texan II. Menurut Pentagon, pesawat yang dikembangkan dari Pilatus PC-9 oleh Beechcraft itu dilengkapi dengan senapan kaliber 0,50 milimeter, sistem avionik canggih, dan kemampuan menembakkan bom presisi berpemandu. Irak mengakuisisi pesawat itu lengkap dengan peralatan dan sistem penunjang senilai 790 juta dollar AS.
Termasuk dalam kesepakatan itu adalah penjualan pesawat latih ringan yang juga memiliki kemampuan serang darat, AT-6C Texan II. Menurut Pentagon, pesawat yang dikembangkan dari Pilatus PC-9 oleh Beechcraft itu dilengkapi dengan senapan kaliber 0,50 milimeter, sistem avionik canggih, dan kemampuan menembakkan bom presisi berpemandu. Irak mengakuisisi pesawat itu lengkap dengan peralatan dan sistem penunjang senilai 790 juta dollar AS.
Rencana penjualan tersebut telah disampaikan oleh Lembaga Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan Pentagon (DSCA), Selasa (13/5), kepada Kongres dan akan segera ditindaklanjuti kecuali ada keberatan dari pihak parlemen.
”Usulan penjualan pesawat tersebut, peralatan dan sistem pendukungnya akan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan diri dalam upaya mereka untuk membangun stabilitas dan mencegah meluapnya kerusuhan hingga ke negara-negara tetangga,” kata lembaga itu.
Rencana penjualan itu adalah yang terbaru dari serangkaian tawaran penjualan senjata oleh Washington kepada Baghdad. Rencana itu muncul ketika Baghdad tengah berupaya meningkatkan kapabilitas angkatan bersenjata mereka di tengah meningkatnya kekerasan terkait militan Al Qaeda dan perpecahan sektarian Sunni-Syiah.
Sebelumnya Irak sepakat membeli 36 pesawat tempur multiperan F-16IQ buatan Lockheed Martin. Kesepakatan baru itu juga termasuk penjualan 200 kendaraan serba guna Humvee yang dilengkapi senjata senilai 101 juta dollar AS.
DSCA mengatakan, kendaraan berlapis baja tersebut akan membantu tentara Irak meningkatkan kemampuan mereka mempertahankan infrastruktur minyak dari serangan teroris.
Selain Humvee, Irak juga membeli tujuh balon udara pengamat. Alat yang disebut aerostat itu berupa balon udara yang mengandalkan gas apung dan ditambatkan pada tali. Alat tersebut berfungsi mengawasi instansi militer dan infrastruktur penting. Nilai pembelian alat tersebut 90 juta dollar AS. (AFP/JOS)
No comments:
Post a Comment