Amerika Serikat dan Filipina telah setuju untuk
menandatangani perjanjian yang akan memberikan akses yang lebih luas
bagi militer AS di negara itu.
Perjanjian yang berlaku selama 10 tahun
mengizinkan akses yang lebih luas bagi tentara AS, pesawat, dan kapal di
pangkalan militer Filipina.
Amerika Serikat bertujuan mendapatkan jaminan aliansinya di Asia Timur untuk peranan yang lebih besar di wilayah itu.
Sejumlah pengamat mengatakan bahwa Filipina
menginginkan dukungan untuk militernya sendiri dalam menghadapi masalah
perbatasan dengan Cina.
Persetujuan ini rencananya akan ditandatangani
pada hari Senin, 28/04, sesaat sebelum Presiden AS, Barack Obama tiba di
Filipina.
Kunjungan Obama ke Filipina adalah bagian dari tur Presiden AS ke Asia, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.
Ratusan personil militer AS telah dikirimkan ke
bagian selatan Filipina sejak 2002 untuk memberikan latihan antiteror
dan memberikan nasihat bagi tentara Filipina yang melawan militan Muslim
selama beberapa dekade.
Persetujuan ini menyatakan bahwa AS tidak akan
mendirikan pangkalan militer permanen di Filipina, sesuai dengan
konstitusi Manila.
No comments:
Post a Comment