JAKARTA - Setelah mengalami keterlambatan, akhirnya
pesawat kepresidenan yang dipesan pemerintah Indonesia dijadwalkan tiba
di Tanah Air pada Kamis 10 April 2014.
Menteri Negara Sekretaris Negara, Sudi Silalahi yang akan menyambut kedatangan pesawat jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green, di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menerangkan, keterlambatan pesawat kepresidenan tersebut karena ada penyesusaian.
Menteri Negara Sekretaris Negara, Sudi Silalahi yang akan menyambut kedatangan pesawat jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green, di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menerangkan, keterlambatan pesawat kepresidenan tersebut karena ada penyesusaian.
"Itu mungkin bisa dijelaskan secara teknis tapi memang rencana bisa saja mundur mungkin ada penyesuaian. Ada keperluan di pesawat saya enggak bilang tertunda tapi ada hal-hal yang membutuhkan waktu," kata Julian di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Julian juga mengaku tidak mengetahui spesifikasi dari pesawat kepresidenan tersebut. "Memang pesawat ini datang dengan beberapa spesifikasi yang dirancang untuk pesawat kepresiden. Saya sendiri masih belum tahu detailnya," jelasnya.
Sekedar diketahui, pemerintah Indonesia telah resmi membeli pesawat kepresidenan jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green. Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar dengan rincian US$ 58,6 juta untuk badan pesawat, US$ 27 juta untuk interior kabin, US$ 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$ 1,1 juta untuk biaya administrasi.
Pesawat ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ2 ini memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, pesawat ini dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat berisi maksimal 50 orang, jarak tempuhnya mencapai 8.630 kilometer.
No comments:
Post a Comment