Kuala Lumpur - Militer Malaysia (RMAF) berhak untuk
mencegat pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 ketika pesawat tersebut
terbang memutar dan berubah jalur. Namun hal itu tak dilakukan karena
diasumsikan MH370 terbang memutar sesuai instruksi dari menara kontrol
(ATC).
Pengakuan ini muncul pada Rabu (26/3) ketika Wakil Menteri Pertahanan Malaysia Abdul Rahim Bakri berbicara di hadapan parlemen. Demikian seperti dilaporkan Malaysiakini dan dilansir Straits Times, Rabu (26/3/2014).
Pengakuan ini muncul pada Rabu (26/3) ketika Wakil Menteri Pertahanan Malaysia Abdul Rahim Bakri berbicara di hadapan parlemen. Demikian seperti dilaporkan Malaysiakini dan dilansir Straits Times, Rabu (26/3/2014).
"Putar balik tersebut terdeteksi pada radar kami, hanya kami pikir bahwa putar balik tersebut dilakukan oleh MAS, pesawat yang bersahabat atau bukan pesawat musuh, jadi kami pikir mungkin itu perintah dari menara kontrol," tutur Abdul Rahim kepada Parlemen.
Menurut data, MH370 menghilang dari radar sipil kurang dari satu jam setelah lepas landas pada Sabtu (8/3) dini hari. Pesawat yang membawa 239 orang tersebut terakhir kali terdeteksi radar militer Malaysia pada pukul 02.40 waktu setempat.
Saat itu, Angkatan Udara Malaysia tidak bisa segera memastikan identitas pesawat Boeing 777-200ER tersebut. Hanya diklasifikasikan bahwa pesawat tersebut bukan pesawat musuh yang harus dicurigai dan dicegat di udara oleh jet tempur.
Pesawat MH370 menghilang dari radar sipil maupun militer hingga akhirnya terdeteksi satelit Inggris, Inmarsat dan disebutkan bahwa pesawat tersebut menempuh rute selatan hingga ke area Samudera Hindia. Pada Senin (24/3), PM Malaysia Najib Razak mengumumkan MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan, atau di barat Perth, Australia.
Militer Malaysia hrs bertanggung jawab kepada publik Internasional, utk mengklarifikasikan mengapa pesawat MH 370 kembali koq tdk dilaporkan ke satuan atas dan hrs menjelaskan kepada publik.............
ReplyDelete