Pepatah kuno China mengatakan “Pena lebih tajam dibanding Pedang”,
dan rupanya makna itu yang akhir-akhir ini sedang dipertontonkan oleh
Obama dan Putin dalam menyiasati krisis Ukraina terutama di Crimea.
Pepatah itu, kini berkembang bukan hanya dalam bentuk penulisan di
berita, mengirim fitnah atau melakukan politik devide et impera, namun
juga melalui kekuatan lain yang lebih dahsyat: Ekonomi.
Selama beberapa dekade ini, Amerika sukses merepresentasikan pepatah
tersebut dalam memaksakan hegemoni atas Negara-negara yang ditekannya.
Iran, Syria, Irak, Libya, termasuk Indonesia, Panama dll adalah
Negara-negara korban bully ekonomi si polisi dunia itu.
Kini, senjata tanpa sisi tajam itu kembali digunakan Obama untuk
menekan Putin agar menarik tentaranya dari Crimea dengan ancaman embargo
dan blockade ekonomi atas Rusia. Dan apa balasan Putin, menggunakan
senjata yang sama untuk saling menggertak!.
Saat mengumumkan ancaman ekonomi, tampaknya para penasehat Obama lupa
akan 1 hal, bahwa Amerika kini bukan lagi satu-satunya Negara adidaya
bidang ekonomi, sebaliknya justru pasien yang sedang sakit menahun jika
tidak mau dikatakan sekarat. Dan pion catur ini digunakan dengan sangat
baik sekali oleh Putin, dengan mengancam balik akan menjual semua
obligasi (utang pemerintah USA) ke pasar internasional. Ancaman ini,
jika benar dilakukan, dapat mengancam stabilitas ekonomi dalam negeri
Amerika. Federal reserve bagaimanapun akan harus membeli kembali entah
langsung ke pengusaha-pengusaha Rusia yang memegang obligasi tersebut,
atau membeli lebih mahal lagi ke pasar internasional yang berarti
mengalirkan dollar lebih banyak lagi ke luar negeri. Melimpahnya dollar
di luar, berarti supply berlebih, menyebabkan dollar jatuh ke ambang
batas yang belum pernah diperkirakan sebelumnya. Ini berarti inflasi
yang luar biasa tinggi di pasar domestik Amerika mengingat kini mereka
adalah Negara importir murni dengan sebagian besar import berasal dari
Negara-negara BRICS.
Masih belum cukup, Putin menggerakkan 1 pion lagi dalam catur gaya
Ukrainian ini dengan ancaman memaksa perusahaan-perusahaan Rusia yang
berhutang agar tidak membayar hutangnya.
Pion catur ketiga diluncurkan minggu lalu, yaitu bersiap dengan
desakan kepada semua Negara mitra dagang untuk tidak menggunakan dollar
dalam perdagangan dengan Rusia. Masyarakat ekonomi Eropa, 90% pasti akan
mematuhi desakan tersebut jika tidak ingin kehilangan gas, minyak dan
batu-bara serta mineral dari Rusia. Sebagai informasi tambahan,
Negara-negara timur-tengah dan amerika selatan sudah lama menerima
perdagangan dengan Rubel dan Yuan sebagai mata uang pertukaran dengan
Rusia. Jadi, bagaimana dollar dapat bertahan terhadap gempuran the three
musketeer pion catur Putin tersebut? Skakmat!
No comments:
Post a Comment