Sejumlah laman Internet Rusia awal pekan ini membuat peta baru dengan
mencantumkan Semenanjung Crimea sebagai wilayahnya. Ini terjadi setelah
Crimea "melepaskan diri" dari kedaulatan Ukraina melalui referendum
khusus pada 16 Maret lalu.
Dalam situs resmi milik Pemerintah Rusia dan Istana Kremlin, menyebut Crimea sebagai daerah paling muda di wilayah Rusia. Menurut stasiun berita Channel News Asia, Selasa 25 Maret 2014, perubahan peta juga terjadi pada beberapa situs paling populer di Rusia, termasuk mesin pencari utama mereka, Yandex.ru. Dalam situs tersebut, Crimea terlihat di dalam peta menjadi bagian Rusia.
Dalam situs resmi milik Pemerintah Rusia dan Istana Kremlin, menyebut Crimea sebagai daerah paling muda di wilayah Rusia. Menurut stasiun berita Channel News Asia, Selasa 25 Maret 2014, perubahan peta juga terjadi pada beberapa situs paling populer di Rusia, termasuk mesin pencari utama mereka, Yandex.ru. Dalam situs tersebut, Crimea terlihat di dalam peta menjadi bagian Rusia.
Sementara dalam situs serupa yang digunakan oleh warga Ukraina, Yandex.ua malah menunjukkan sebuah peta di mana Crimea masih menjadi bagian wilayah Ukraina.
Terkait perbedaan peta tersebut, perusahaan yang berbasis di Moskow tersebut, menulis di blog resminya bahwa peta di tiap negara akan berbeda. Crimea akan terlihat sesuai dengan posisi resmi yang diakui di masing-masing negara.
Selain itu, Yandex juga akan menunjukkan perubahan cara mereka menampilkan berita. Cerita mengenai Crimea dimasukkan ke dalam berita domestik untuk para pembaca yang ada di Rusia.
Sementara perusahaan internet terbesar di Rusia, Mail.ru, merupakan salah satu situs pertama yang mengakui Crimea sebagai bagian dari Negeri Beruang Merah. Hal itu terjadi pada tanggal 21 Maret 2014, tepat ketika Presiden Vladimir Putin menandatangani kesepakatan untuk mengakui wilayah semenanjung tersebut.
Hal serupa juga terlihat di saluran televisi. Selama beberapa hari, mereka memasukkan prediksi cuaca yang terjadi di kota Crimea dalam siaran nasionalnya.
Salah satu bank Rusia menggunakan momen perubahan itu sebagai kesempatan untuk beriklan. Sebuah gedung di pusat kota Moskow tertutupi dengan sebuah peta Crimea dan slogan yang bertuliskan "Rusia dan Crimea bersama selamanya".
Hingga saat ini keberadaan Crimea menjadi bagian dari Rusia masih ditolak oleh komunitas internasional. Indonesia pun bahkan turut menolak mengakui kemerdekaan kota itu.
Akibat langkah Rusia yang mengakui Crimea sebagai bagian baru wilayahnya menyebabkan kecaman dari dunia internasional dan krisis terparah sejak perang dingin. (eh)
No comments:
Post a Comment