Hakim menunda putusan pengadilan terhadap Ronald Dobek setelah pengadilan yang berlangsung selama tiga hari dan hukuman akan ditentukan pada dengar pendapat pada 10 September.
Dobek, 39, dihukum atas tuduhan melakukan konspirasi melanggar hukum ekspor AS dan mengekspor komponen-komponen jet tempur F-16 ke Venezuela yang melanggar hukum Amerika Serikat. Dia terancam hukuman hingga 25 tahun penjara.
Pada Desember 2007 dan Desember 2008, Dobek mengirim ke Venezuela komponen pengunci atap untuk pesawat tempur itu, walaupun barang itu ditetapkan sebagai bagian dari alat pertahanan, dan walaupun mengetahui adanya embargo AS yang membatasi penjualan senjata dan alat-alat militer untuk negara Amerika Latin itu.
Dalam sidang, jaksa menunjukan salinan surat elektronik antara Dobek dan pejabat militer Venezuela yang tidak disebutkan namanya, yang membahas pembelian dan pengiriman komponen pesawat itu.
Dalam rangka untuk menyembunyikan apa yang telah dia lakukan, Dobek mengidentifikasi bahan-bahan tersebut sebagai 't-molding' (bahan berbentuk plastik atau besi yang digunakan untuk menghiasi tepian barang-barang tertentu) pada dokumen pengiriman, menurut jaksa.
Amerika Serikat pada tahun 2006 melarang ekspor semua komponen dan layanan pertahanan ke Venezuela dan mencabut semua otorisasi dan izin.
"Siapa pun yang, seperti Ronald Dobek, memilih untuk melanggar hukum Kontrol Ekspor Senjata dan aturan lain yang jelas akan diselidiki lebih lanjut, baik domestik maupun internasional, dan akan dihukum untuk tindak kejahatan karena membahayakan keselamatan dan keamanan bangsa kita," kata Jaksa AS James Santelle dalam sebuah pernyataan. [mad/ant]
http://skalanews.com
No comments:
Post a Comment