JIDD Diminta Cari Solusi Konflik Laut Cina Selatan

Posted by Alutsista Baru Indonesia
JAKARTA--Wakil Presiden Boediono membuka perhelatan akbar 46 negara dalam Defence Dialogue (JIDD) keempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).
Kegiatan yang digelar Universitas Pertahanan Indonesia ini didukung oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri RI, dengan tema "Membangun Kolaborasi Maritim untuk Stabilitas dan Keamanan.
Dalam pidato sambutannya Wapres menyatakan JIDD sangat penting untuk membangun diskusi internasional ini agar semua negara dapat bekerjasama untuk  mencari solusi bagi setiap masalah, terutama di wilayah maritim.

"Tidak sering terjadi perselisihan maritim yang saat ini berkembang di ketegangan regional yang saat ini kita saksikan di Laut Cina Selatan. Dan ini merupakan tantangan bagi negara-negara dan kawasan untuk mencari solusi damai untuk mengatasi masalah ini," ujar Boediono dalam sambutannya.
Kegiatan JIDD ini bertujuan untuk mengajak pemimpin negara, petinggi militer, akademisi, dan pembuat kebijakan dari 50 negara peserta JIDD tahun 2014 untuk duduk bersama dan mendiskusikan upaya memperkuat harmonisasi prioritas keamanan dan strategi masing-masing negara.
JIDD juga bertujuan untuk meningkatkan dialog dan keterlibatan antara Angkatan bersenjata di negara-negara peserta demi masa depan keamanan wilayah. Ini sangat diapresiasi oleh Wapres.
Menurutnya, masalah laut regional lebih condong mencari solusi melalui dialog dibanding menggunakan kekuatan militer untuk mempromosikan keamanan dan stabilitas.
"Oleh karena itu kerjasama maritim digunakan untuk menghindari konflik yang akan meningkat di kawasan ini. Dan keamanan regional bermanfaat untuk kerjasama di kawasan. Indonesia harus meningkatkan kemampuan militernya dan mengembangkan kerjasama maritimnya dengan negara-negara yang menganggap bahwa keamanan maritim adalah kebijakan utama mereka," sambung Wapres.
Dalam kegiatan ini Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Zanana Gusmao akan menjadi pembicara kunci. Pembicara lainnya, diantaranya Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, Menhan Australia, Menhan Belanda, Pakar Hukum Laut Internasional, Hasyim Djalal, Rektor Unhan Letjen TNI Subekti, Menhan Jepang, Wakil Menlu India, Sekjen Kemhan Finlandia, Wakil Menhan Korea Selatan, dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Dalam sambutannya di kesempatan yang sama Menhan Purnomo mengungkapkan bahwa wilayah laut adalah pusat geostrategic Asia Pasifik yang berpotensi mempersatukan. Namun, di sisi lain juga berpotensi menjadi sumber perselisihan antarnegara Asia Pasifik. Oleh karena itu forum JIDD diharapkkan dapat mendorong kontribusi posifit wilayah laut. Terutama dalam perluasan perdagangan internasional, peningkatan mobilitas masyarakat di kawasan serta mencukupi peningkatan tuntutan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
"Wilayah laut selama ini juga berperan negatif dalam penyebaran kejahatan transnasional terorganisir. Oleh karena itu secara efektif harus mengatasi masalah maritim ini dengan kolaborasi antarnegara Asia Pasifik dan institusi regional," kata Purnomo.
Penyelenggaraan JIDD ini dibarengi dengan pelaksanaan pameran Asia Pasific Security and Defence Expo (APSDEX) 2014 yang menampilkan produk terbaru teknologi pertanan keamanan Indonesia di Kementerian Pertahanan, Basarnas, Bakorkamla, BNPB, TNI, Polri, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia.(flo/jpnn)

No comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Blog Archive

My Blog List

Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau,maka harus mempunyai Alutsista yang kuat.

Pages

Video Of Day