mengujitembakkan hampir 100 rudal, roket, dan artileri lain ke
perbatasan lautnya dengan Korea Selatan (Korsel). Sehari sebelumnya,
Korut menembakkan dua rudal balistik dari pangkalan militer di
perbatasan.
Militer Korut menembakkan sekitar 100 artileri itu menjelang tengah hari kemarin. Mereka menggunakan unit armada darat dari pangkalan militer di zona demiliterisasi di perbatasan dua Korea. "Suara dentuman tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit. Ada sekitar 100 rudal yang meluncur. Sebagian di antaranya berdaya jelajah 50 kilometer," jelas Kepala Staf Gabungan Korsel.
Militer Korut menembakkan sekitar 100 artileri itu menjelang tengah hari kemarin. Mereka menggunakan unit armada darat dari pangkalan militer di zona demiliterisasi di perbatasan dua Korea. "Suara dentuman tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit. Ada sekitar 100 rudal yang meluncur. Sebagian di antaranya berdaya jelajah 50 kilometer," jelas Kepala Staf Gabungan Korsel.
Seoul menyatakan, rudal dan artileri Korut itu berjatuhan di laut sebelah utara perbatasan dua negara. Kemarin tidak ada satu rudal atau roket yang jatuh ke wilayah laut Korsel. Meski demikian, pasukan Korsel tetap berjaga-jaga. Sebab, beberapa pekan terakhir Korut rajin mengujitembakkan rudal balistiknya di laut perbatasan. Bahkan, Minggu lalu (13/7) Korut menembakkan dua rudal Scud.
"Latihan militer kali ini kami anggap sebagai upaya pamer kekuatan kepada kami," ujar jubir Kementerian Pertahanan Korsel. Belakangan ini Pyongyang memang terus memamerkan kemampuan militernya. Termasuk menggelar latihan besar-besaran yang melibatkan seluruh komponen militer. Yakni, Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Udara (AU).
Korut biasanya mengujitembakkan rudal atau menggelar latihan militer jika merasa tidak nyaman dengan negara tetangganya. Kabarnya, kali ini Pyongyang berusaha menggagalkan latihan gabungan AL Korsel dan Amerika Serikat (AS). Pekan lalu pemerintahan Kim Jong-un juga telah mengecam keras latihan rutin tersebut. Rencananya, latihan tahunan itu berlangsung besok (16/7) hingga Senin (21/7).
Aksi Korut tersebut mengusik perhatian Presiden Korsel Park Geun-hye. "Utara (Korut, Red) bermuka dua," ujarnya dalam pertemuan khusus dengan para penasihat kepresidenan kemarin. Di satu sisi, menurut dia, Korut berusaha membuka dialog dengan Korsel dengan mengirimkan atlet-atletnya untuk mengikuti Asian Games mendatang. Tetapi, di sisi lain, Korut malah mengujitembakkan rudal.
Sementara itu, para pengamat Korut menyatakan bahwa Jong-un berusaha memamerkan kekuatannya melalui latihan militer dan uji tembak rudal. "Ini adalah cara Jong-un agar dunia paham terhadap posisinya. Dia bukan mendiang Kim Jong-il, ayahnya," tutur seorang pengamat yang tidak menyebutkan namanya. Bahkan, pemimpin 31 tahun tersebut mengancam akan menyerang Seoul dan Washington dengan nuklir. (AP/AFP/hep/tia/vin)
Serang korsel, biar korut dpt lebih makmur bila bersatu dan tdk ada lagi negara jajahan di korea.
ReplyDelete