Yerusalem Dengan begitu seringnya pertikaian bersenjata antara
Israel dengan tetangga-tetangganya, tidak terbayangkan betapa banyak senjata
dan amunisi yang terpakai untuk keperluan itu. Ternyata, ada cadangan senjata
dan amunisi dalam jumlah besar yang tersedia di negeri zionis.
Seandainya Israel kehabisan amunisi, negeri itu dapat
menggunakan timbunan senjata Amerika bernilai hampir satu miliar dolar yang
disimpan di sana oleh Amerika Serikat untuk keadaan darurat. Sejauh ini, Israel
belum meminta akses ke timbunan itu -- meski sedang bertikai dengan Hamas di
Gaza.
Timbunan yang tidak terlalu diketahui orang banyak ini
secara resmi dikenal sebagai War Reserve Stockpile Ammunition-Israel (WRSA-I)
dan dijaga di Israel sejak tahun 1990-an oleh Komando Militer AS untuk Eropa
(United States European Command). Program penimbunan itu disetujui oleh kongres
dan cakupannya telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini.
Tentu saja tempat penimbunan dan jenis serta jumlah
amunisi yang disimpan itu dirahasiakan. Namun demikian, laporan bulan April
oleh Congressional Research Service menyebutkan "Amerika Serikat menyimpan
rudal, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri" dalam timbunan itu.
Demikianlah laporan yang dilansir Liputan6.com dari ABC News
(15/07/2014).
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan
bahwa "program ini mencakup timbunan amunisi yang dimiliki dan diatur oleh
Amerika Serikat di Israel untuk pemakaian oleh pasukan AS maupun Israel."
Walaupun senjata-senjata dalam timbunan ini milik AS,
pada hakekatnya senjata-senjata itu diperuntukkan bagi penggunaan oleh Israel
kalau diminta ketika Israel kehabisan amunisi tertentu dalam keadaan darurat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel belum meminta
penggunaan amunisi yang disimpan dalam timbunan ini sebagaimana yang dilakukan
Israel dalam perang tahun 2006 melawan Hisbullah.
Ukuran dan cakupan persenjataan ini telah bertambah
sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 1990-an. Pada awalnya, amunisi yang
ada hanya senilai US$100 juta, tapi pada tahun 2010 Kongres menyetujui tambahan
amunisi senilai US$800 juta. Pejabat pertahanan itu mengatakan bahwa jumlah
amunisi dalam timbunan itu sekarang bernilai US$1 miliar.
Akses Israel ke amunisi AS itu bisa dilakukan dalam
waktu yang cukup singkat setelah ada persetujuan presiden.
"Jika presiden memberi wewenang pemberian kepada
Israel, kasus Penjualan pada Militer Asing (FMS) 'darurat' diproses oleh
Departemen Pertahanan (DoD) AS dan amunisi itu bsia dijual kepada Israel,"
kata pejabat itu.
Penggunaan timbunan dalam hal keadaan darurat
"didefinisikan dan disetujui oleh presiden," kata pejabat itu.
Pemindahan peluru ke dalam kendali Israel "dapat berlangsung hanya dalam
beberapa jam setelah persetujuan presiden."
Laporan Congressional Research Service mengatakan
bahwa "pemerintah Israel menanggung hingga 90% biaya pengangkutan,
penyimpanan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan program WRSA-I ini."
(Ein)
Yerusalem
Dengan begitu seringnya pertikaian bersenjata antara Israel dengan
tetangga-tetangganya, tidak terbayangkan betapa banyak senjata dan
amunisi yang terpakai untuk keperluan itu. Ternyata, ada cadangan
senjata dan amunisi dalam jumlah besar yang tersedia di negeri zionis.
Seandainya Israel kehabisan amunisi, negeri itu dapat menggunakan timbunan senjata Amerika bernilai hampir satu miliar dolar yang disimpan di sana oleh Amerika Serikat untuk keadaan darurat. Sejauh ini, Israel belum meminta akses ke timbunan itu -- meski sedang bertikai dengan Hamas di Gaza.
Timbunan yang tidak terlalu diketahui orang banyak ini secara resmi dikenal sebagai War Reserve Stockpile Ammunition-Israel (WRSA-I) dan dijaga di Israel sejak tahun 1990-an oleh Komando Militer AS untuk Eropa (United States European Command). Program penimbunan itu disetujui oleh kongres dan cakupannya telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini.
Tentu saja tempat penimbunan dan jenis serta jumlah amunisi yang disimpan itu dirahasiakan. Namun demikian, laporan bulan April oleh Congressional Research Service menyebutkan "Amerika Serikat menyimpan rudal, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri" dalam timbunan itu. Demikianlah laporan yang dilansir Liputan6.com dari ABC News (15/07/2014).
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa "program ini mencakup timbunan amunisi yang dimiliki dan diatur oleh Amerika Serikat di Israel untuk pemakaian oleh pasukan AS maupun Israel."
Walaupun senjata-senjata dalam timbunan ini milik AS, pada hakekatnya senjata-senjata itu diperuntukkan bagi penggunaan oleh Israel kalau diminta ketika Israel kehabisan amunisi tertentu dalam keadaan darurat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel belum meminta penggunaan amunisi yang disimpan dalam timbunan ini sebagaimana yang dilakukan Israel dalam perang tahun 2006 melawan Hisbullah.
Ukuran dan cakupan persenjataan ini telah bertambah sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 1990-an. Pada awalnya, amunisi yang ada hanya senilai US$100 juta, tapi pada tahun 2010 Kongres menyetujui tambahan amunisi senilai US$800 juta. Pejabat pertahanan itu mengatakan bahwa jumlah amunisi dalam timbunan itu sekarang bernilai US$1 miliar.
Akses Israel ke amunisi AS itu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat setelah ada persetujuan presiden.
"Jika presiden memberi wewenang pemberian kepada Israel, kasus Penjualan pada Militer Asing (FMS) 'darurat' diproses oleh Departemen Pertahanan (DoD) AS dan amunisi itu bsia dijual kepada Israel," kata pejabat itu.
Penggunaan timbunan dalam hal keadaan darurat "didefinisikan dan disetujui oleh presiden," kata pejabat itu. Pemindahan peluru ke dalam kendali Israel "dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam setelah persetujuan presiden."
Laporan Congressional Research Service mengatakan bahwa "pemerintah Israel menanggung hingga 90% biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan program WRSA-I ini." (Ein)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2078834/ada-timbunan-senjata-as-di-israel#sthash.ctkAr30N.dpuf
Seandainya Israel kehabisan amunisi, negeri itu dapat menggunakan timbunan senjata Amerika bernilai hampir satu miliar dolar yang disimpan di sana oleh Amerika Serikat untuk keadaan darurat. Sejauh ini, Israel belum meminta akses ke timbunan itu -- meski sedang bertikai dengan Hamas di Gaza.
Timbunan yang tidak terlalu diketahui orang banyak ini secara resmi dikenal sebagai War Reserve Stockpile Ammunition-Israel (WRSA-I) dan dijaga di Israel sejak tahun 1990-an oleh Komando Militer AS untuk Eropa (United States European Command). Program penimbunan itu disetujui oleh kongres dan cakupannya telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini.
Tentu saja tempat penimbunan dan jenis serta jumlah amunisi yang disimpan itu dirahasiakan. Namun demikian, laporan bulan April oleh Congressional Research Service menyebutkan "Amerika Serikat menyimpan rudal, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri" dalam timbunan itu. Demikianlah laporan yang dilansir Liputan6.com dari ABC News (15/07/2014).
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa "program ini mencakup timbunan amunisi yang dimiliki dan diatur oleh Amerika Serikat di Israel untuk pemakaian oleh pasukan AS maupun Israel."
Walaupun senjata-senjata dalam timbunan ini milik AS, pada hakekatnya senjata-senjata itu diperuntukkan bagi penggunaan oleh Israel kalau diminta ketika Israel kehabisan amunisi tertentu dalam keadaan darurat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel belum meminta penggunaan amunisi yang disimpan dalam timbunan ini sebagaimana yang dilakukan Israel dalam perang tahun 2006 melawan Hisbullah.
Ukuran dan cakupan persenjataan ini telah bertambah sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 1990-an. Pada awalnya, amunisi yang ada hanya senilai US$100 juta, tapi pada tahun 2010 Kongres menyetujui tambahan amunisi senilai US$800 juta. Pejabat pertahanan itu mengatakan bahwa jumlah amunisi dalam timbunan itu sekarang bernilai US$1 miliar.
Akses Israel ke amunisi AS itu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat setelah ada persetujuan presiden.
"Jika presiden memberi wewenang pemberian kepada Israel, kasus Penjualan pada Militer Asing (FMS) 'darurat' diproses oleh Departemen Pertahanan (DoD) AS dan amunisi itu bsia dijual kepada Israel," kata pejabat itu.
Penggunaan timbunan dalam hal keadaan darurat "didefinisikan dan disetujui oleh presiden," kata pejabat itu. Pemindahan peluru ke dalam kendali Israel "dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam setelah persetujuan presiden."
Laporan Congressional Research Service mengatakan bahwa "pemerintah Israel menanggung hingga 90% biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan program WRSA-I ini." (Ein)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2078834/ada-timbunan-senjata-as-di-israel#sthash.ctkAr30N.dpuf
Yerusalem
Dengan begitu seringnya pertikaian bersenjata antara Israel dengan
tetangga-tetangganya, tidak terbayangkan betapa banyak senjata dan
amunisi yang terpakai untuk keperluan itu. Ternyata, ada cadangan
senjata dan amunisi dalam jumlah besar yang tersedia di negeri zionis.
Seandainya Israel kehabisan amunisi, negeri itu dapat menggunakan timbunan senjata Amerika bernilai hampir satu miliar dolar yang disimpan di sana oleh Amerika Serikat untuk keadaan darurat. Sejauh ini, Israel belum meminta akses ke timbunan itu -- meski sedang bertikai dengan Hamas di Gaza.
Timbunan yang tidak terlalu diketahui orang banyak ini secara resmi dikenal sebagai War Reserve Stockpile Ammunition-Israel (WRSA-I) dan dijaga di Israel sejak tahun 1990-an oleh Komando Militer AS untuk Eropa (United States European Command). Program penimbunan itu disetujui oleh kongres dan cakupannya telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini.
Tentu saja tempat penimbunan dan jenis serta jumlah amunisi yang disimpan itu dirahasiakan. Namun demikian, laporan bulan April oleh Congressional Research Service menyebutkan "Amerika Serikat menyimpan rudal, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri" dalam timbunan itu. Demikianlah laporan yang dilansir Liputan6.com dari ABC News (15/07/2014).
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa "program ini mencakup timbunan amunisi yang dimiliki dan diatur oleh Amerika Serikat di Israel untuk pemakaian oleh pasukan AS maupun Israel."
Walaupun senjata-senjata dalam timbunan ini milik AS, pada hakekatnya senjata-senjata itu diperuntukkan bagi penggunaan oleh Israel kalau diminta ketika Israel kehabisan amunisi tertentu dalam keadaan darurat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel belum meminta penggunaan amunisi yang disimpan dalam timbunan ini sebagaimana yang dilakukan Israel dalam perang tahun 2006 melawan Hisbullah.
Ukuran dan cakupan persenjataan ini telah bertambah sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 1990-an. Pada awalnya, amunisi yang ada hanya senilai US$100 juta, tapi pada tahun 2010 Kongres menyetujui tambahan amunisi senilai US$800 juta. Pejabat pertahanan itu mengatakan bahwa jumlah amunisi dalam timbunan itu sekarang bernilai US$1 miliar.
Akses Israel ke amunisi AS itu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat setelah ada persetujuan presiden.
"Jika presiden memberi wewenang pemberian kepada Israel, kasus Penjualan pada Militer Asing (FMS) 'darurat' diproses oleh Departemen Pertahanan (DoD) AS dan amunisi itu bsia dijual kepada Israel," kata pejabat itu.
Penggunaan timbunan dalam hal keadaan darurat "didefinisikan dan disetujui oleh presiden," kata pejabat itu. Pemindahan peluru ke dalam kendali Israel "dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam setelah persetujuan presiden."
Laporan Congressional Research Service mengatakan bahwa "pemerintah Israel menanggung hingga 90% biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan program WRSA-I ini." (Ein)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2078834/ada-timbunan-senjata-as-di-israel#sthash.ctkAr30N.dpuf
Seandainya Israel kehabisan amunisi, negeri itu dapat menggunakan timbunan senjata Amerika bernilai hampir satu miliar dolar yang disimpan di sana oleh Amerika Serikat untuk keadaan darurat. Sejauh ini, Israel belum meminta akses ke timbunan itu -- meski sedang bertikai dengan Hamas di Gaza.
Timbunan yang tidak terlalu diketahui orang banyak ini secara resmi dikenal sebagai War Reserve Stockpile Ammunition-Israel (WRSA-I) dan dijaga di Israel sejak tahun 1990-an oleh Komando Militer AS untuk Eropa (United States European Command). Program penimbunan itu disetujui oleh kongres dan cakupannya telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini.
Tentu saja tempat penimbunan dan jenis serta jumlah amunisi yang disimpan itu dirahasiakan. Namun demikian, laporan bulan April oleh Congressional Research Service menyebutkan "Amerika Serikat menyimpan rudal, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri" dalam timbunan itu. Demikianlah laporan yang dilansir Liputan6.com dari ABC News (15/07/2014).
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa "program ini mencakup timbunan amunisi yang dimiliki dan diatur oleh Amerika Serikat di Israel untuk pemakaian oleh pasukan AS maupun Israel."
Walaupun senjata-senjata dalam timbunan ini milik AS, pada hakekatnya senjata-senjata itu diperuntukkan bagi penggunaan oleh Israel kalau diminta ketika Israel kehabisan amunisi tertentu dalam keadaan darurat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Israel belum meminta penggunaan amunisi yang disimpan dalam timbunan ini sebagaimana yang dilakukan Israel dalam perang tahun 2006 melawan Hisbullah.
Ukuran dan cakupan persenjataan ini telah bertambah sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 1990-an. Pada awalnya, amunisi yang ada hanya senilai US$100 juta, tapi pada tahun 2010 Kongres menyetujui tambahan amunisi senilai US$800 juta. Pejabat pertahanan itu mengatakan bahwa jumlah amunisi dalam timbunan itu sekarang bernilai US$1 miliar.
Akses Israel ke amunisi AS itu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat setelah ada persetujuan presiden.
"Jika presiden memberi wewenang pemberian kepada Israel, kasus Penjualan pada Militer Asing (FMS) 'darurat' diproses oleh Departemen Pertahanan (DoD) AS dan amunisi itu bsia dijual kepada Israel," kata pejabat itu.
Penggunaan timbunan dalam hal keadaan darurat "didefinisikan dan disetujui oleh presiden," kata pejabat itu. Pemindahan peluru ke dalam kendali Israel "dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam setelah persetujuan presiden."
Laporan Congressional Research Service mengatakan bahwa "pemerintah Israel menanggung hingga 90% biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan program WRSA-I ini." (Ein)
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2078834/ada-timbunan-senjata-as-di-israel#sthash.ctkAr30N.dpuf
No comments:
Post a Comment