TNI AL Gelar Latihan Militer di Batam, Singapura Ikut Serta
Batam - Menkopolhukam Djoko Suyanto resmi membuka
latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo di Batam, Riau.
Sejumlah pejabat negara dan negara asing turut hadir dalam acara ini.
Pejabat
yang datang antara lain Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI
Jenderal Moeldoko, KSAL Laksaman Marsetio, Kapolri Jenderal Pol Sutarman
serta di ikuti sejumlah para duta besar dan atase dari 17 negara
peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK). Acara pembukaan
digelar di Swiss Bell Harbour Bay Hotel, Sabtu (29/3/2014).
Latihan
bersama ini dilaksanakan di wilayah perairan Anambas dan Natuna,
kepulauan riau. 17 Negara termasuk negara-negara ASEAN terlibat dalam
latihan ini.
Negara sahabat yang ikut latihan yakni Brunei
Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos India,
Jepang, Korea selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, China, Rusia,
Australia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu sebanyak 25 personil dari
PBB, Uni eropa, Belanda, Spanyol datang sebagai observer.
Pelaksanaan
latihan bersama ini mengerahkan 19 kapal perang, 6 pesawat udara yang
terdiri dari 2 fixed wing dan 4 rotary wing, termasuk melibatkan unsur
dari Kesatuan Penjagaan laut dan Pantyai (KPLP) Departemen Perhubungan
sebanyak 2 kapal dan 1 kapal dari SKK Migas.
Sedangkan negara
sahabat mengerahkan sebanyak 14 kapal perang dan 4 helikopter. Lokasi
latihan dilaksanakan di perairan yurisdiksi nasional Indonesia di laut
Natuna dan Anambas, sedangkan kegiatan civic mission dilaksanakan secara
serentak di 7 lokasi yang berada di wilayah kerja laut natuna dan
Anambas.
4.885 personil diturunkan dalam pelaksanaan latihan
bersama ini yang terbagi atas, 3.000 prajurit yang terdiri dari TNI AL,
TNI AD, TNI AU, dan Polri, serta 1.885 personil prajurit angkatan laut
dari 17 negara-negara ASEAN dan negara sahabat yang ikut serta dalam
acara tersebut.
Latihan ini menitikberatkan pada materi aspek non
warfighting yaitu mengorganisir dan kerjasama antar negara terhadap
berbagai bentuk ancaman keamanan amritim dengan momfokuskan pada materi
latihan meliputi: Humanitarian assistance(HA) dan Humanian Civic
action(HCA), Disaster Relief menghadapi transnational organized Crimes
dan Peace Keeping Operation.
Kepala Staf TNI AL Laksamana
Marsetio menjelaskan, latihan itu menggunakan dua skenario. Pertama,
skenario bencana alam baik tsunami, topan, maupun gempa bumi. Kedua,
skenario bencana akibat ulah manusia berupa kecelakaan terkait
pengeboran dan pengangkutan minyak dan gas lepas pantai.
Selain
Indonesia, Rusia menjadi negara pengirim kapal paling banyak. Rusia
mengerahkan kapal perusak, tanker, dan kapal tunda. Sementara Amerika
Serikat mengirimkan kapal angkut militer USNS Cesar Chavez serta
helikopter penyelamat.
No comments:
Post a Comment