Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan
bahwa segala bentuk kerjasama militer antara Australia dan Indonesia
masih dihentikan sampai saat ini. Termasuk kerjasama bidang keamanan,
dalam hal patroli perbatasan bersama dalam penanggulangan imigran
ilegal.
"Posisi dan arahan Presiden masih sama. Dihentikan kerjasama militer, bidang keamaman, termasuk patroli bersama,"
ujar Staf Khusus Presiden
Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Jakarta, Sabtu (11/1)."Posisi dan arahan Presiden masih sama. Dihentikan kerjasama militer, bidang keamaman, termasuk patroli bersama,"
Presiden SBY telah memerintahkan untuk menghentikan kerjasama operasi militer terkait dengan penyelundupan imigran gelap ke Australia. Penghentian itu menyusul kegiatan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden SBY.
Hubungan kedua negara kembali memanas ketika kapal patroli AL Australia memasuki wilayah perairan Indonesia hingga mendekati tujuh mil dari Pulau Rote, NTT, saat menghalau para imigran gelap. Namun, Panglima TNI Jenderal Moeldoko justru mempersilahkan upaya Australia mengembalikan manusia perahu (boat people) yang hanya diangkut oleh kapal berawak warga Indonesia ke Australia.
Hal itu tentu berbeda dengan Menlu Marty Natalegawa yang tetap berpandangan bahwa Australia telah melanggar kedaulatan NKRI. Moeldoko tidak sedikit pun menyebut bahwa langkah taktis yang dilakukan Australia dengan mengembalikan manusia perahu tersebut, sebagai sebuah tindakan melanggar kedaulatan NKRI.
presiden e lemoottt beda dg menlu nya...
ReplyDeleteMental mantan jendral cuma dg gitu saja udah lembek tho pak sby